Sesuaidengan penjelasan gambar, bisa Teknik dasar anyaman cengkih umumnya dibuat menjadi barang-barang seperti kipas, tolok, sangku, atau benda anyaman lainnya. Hasil akhir dari anyaman cengkih yang paling sering dijumpai secara umum adalah kipas sate. Anyaman Lilit Teknik dasar anyaman lilit, sesuai namanya polanya membentuk sebuah lilitan.
1. Tahapan Produksi Tahapan Teknik Produksi Kerajinan Fungsional Berbahan Dari Limbah baik untuk produk hiasan maupun produk fungsional terbagi atas 4 tahap; pengolahan bahan atau pembahanan, pembentukan, perakitan, dan finishing. Teknik yang dilakukan pada 4 tahap tersebut berbedabeda bergantung dari material yang digunakan dan rancangan produk yang akan dibuat. Tahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan baku agar siap diproduksi. Proses pembahanan juga penting untuk menghasilkan produk yang awet, tidak mudah rusak karena faktor cuaca dan mikroorganisme. Contohnya pada pembuatan sendok dari batok kelapa. Material yang digunakan adalah batok kelapa dan potongan kayu. Proses pembahanan yang dilakukan adalah proses pembahanan untuk batok kelapa dan proses pembahanan untuk potongan kayu. Pembahanan batok kelapa yaitu membersihkan batok kelapa dari sabutnya dengan menggunakan pisau dan amplas. Pembahanan kayu adalah memotong kayu dengan ukuran sesuai kebutuhan proses pembentukan. 2. Teknik dan Alat Produksi Teknik Produksi Kerajinan Fungsional Berbahan Dari Limbah yang digunakan untuk pembahanan, pembentukan, perakitan, dan finishing, bergantung dari material dan rancangan produk fungisonal yang akan dibuat. Teknik produksi yang digunakan untuk membuat produk fungsional berperan penting dalam menghasilkan kekuatan konstruksi dan keawetan produk tersebut. Teknik pembahanan, pembentukan, perakitan, dan finishing yang dapat digunakan di antaranya a. Teknik Pembentukan dengan Penganyaman Teknik anyaman digunakan untuk material lembaran seperti kertas, karton, daun kering, maupun yang membentuk silinder seperti potongan kemasan sachet. b. Teknik Pembentukan dengan Potongan Alat potong yang digunakan tergantung dari material yang akan dipotong. Material solid seperti kayu, bambu, batok kelapa, dan plastik tebal dapat dipotong menggunakan gergaji. Batok kelapa dan bambu dapat pula dibentuk dengan menggunakan golok dan pisau raut. Material plastik tipis dan kertas dapat dipotong dengan penggunakan gunting atau pisau cutter. Cutter digunakan untuk pemotongan lurus, sedangkan gunting untuk memotong dengan arah yang melengkung. Pada pembentukan material serat alami dan tekstil, pada umumnya menggunakan gunting. Pembentukan juga dapat dilakukan dengan bantuan mesin gerinda atau bor. Amplas digunakan untuk merapikan bekas potongan. c. Teknik Penyambungan Pada proses perakitan, bagian-bagian produk disambungkan. Sambungan merupakan bagian penting yang menentukan kekuatan konstruksi. Teknik sambungan yang baik akan menghasilkan konstruksi yang kuat. Teknik Produksi Kerajinan Fungsional Berbahan Dari Limbah sambungan diantaranya dengan pasak, lem, dan benang. Beberapa jenis lem yang umum digunakan adalah lem kuning, lem putih, dan lem panas glue gun. Pilih lem yang sesuai dengan material yang akan direkatkan. d. Teknik Finishing Finishing dilakukan pada permukaan produk agar rapi, menarik, dan awet. Finishing produk dari limbah plastik pada hanya dengan merapikan bagian-bagian produk dari lem atau material yang tidak rapi. Finishing berupa pelapisan permukaan pada umumnya dilakukan pada material alami seperti kayu, serat eceng gondok, dan batang pisang. 3. Metode Produksi dan Keselamatan Kerja Produksi dapat dilakukan dengan metode tradisional atau modern. Pada metode tradisional, satu orang melakukan setiap tahapan produksi, sedangkan pada metode modern satu orang hanya melakukan satu tahap produksi. Metode modern ini sering juga disebut dengan metode ban berjalan’. Metode modern disebut metode ban berjalan karena metode ini serupa dengan kegiatan produksi di pabrik yang menggunakan mesin ban berjalan atau conveyer. Baca Juga Demikian Artikel Teknik Produksi Kerajinan Fungsional Berbahan Dari Limbah Yang Saya Buat Semoga Bermanfaat Ya Mbloo Langkah Pengembangan Usaha Produk Elektronika Kendali Otomatis Contoh Menghitung BEP Usaha Pembenihan Ikan Konsumsi Langkah-langkah Pengolahan Pangan Khas Daerah Asinan Bogor Mengenal Jenis - Jenis Dari Sebuah Unggas Pedaging Perencanaan Usaha Pengolahan Makanan Awetan dari Bahan Nabati CONTOH SOAL SEMESTER 1 KELAS 12 SMA MIA dan IS Mapel PKK PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN Kelas/Jurusan XII SMA/SMK/MA Hari/Jam ............................. Pilihlah salah satu Jawaban yang tepat dibawah ini. tidak termasukk tahap produksi adalah..... pembahanan pada bahan baku kayu adalah . kayu kayu sesuai pola kayu dengan ukuran yang sesuai kayu kayu harus diperhatikan pada proses pembentukan bahan baku adalah bentuk produk yang akan dibuat, jenis material, dan ..... produk baku estetika Meterial pembentukan dengan penganyaman dapat dilakukan untuk material seperti, kecuali .... karton kering kertas kemasan sachet digunakan untuk pemotongan lurus, sedangkan gunting digunakan untuk pemotongan ..... fungsional untuk bercocok tanam dapat memanfaatkan limbah ……. Karena tahan terhadap air. limbah untuk produk kerajinan fungsional harus memiliki karakter sesuai …… kita pasar produk yang akan dibuat yang lagi hits anggaran keuangan aman dan nyaman saat digunakan, sebuah produk fungsional harus memiliki …… jual yang tinggi peminat pernik yang mewah yang baik yang mahal bahan baku yang dekat dengan tempat produksi akan dapat menekan…. transportasi bahan baku bahan baku yang ada untuk membuat produk fungsional bahan baku jual produk pembahanan juga penting untuk menghasilkan produk yang awet, tidak mudah rusak karena faktor…. tambahan dan mikroorganisme pembentukan batok kelapa untuk sendok adalah membentuk batok kelapa menjadi…. telah melewati empat gelombang peradaban ekonomi. Berikut bukan merupakan empat peradaban ekonomi yang telah dilewati dan dijalani..... pertanian industri informasi kreatif maju daya yang dikelola dalam sebuah wirausaha dikenal pula dengan sebutan 6M. Salah satu dari 6M yang dapat dipahami sebagai pasar sasaran dari produk yang dihasilkan oleh suatu usaha adalah..... hiasan yang ditemui di dalam rumah biasanya disebut dengan hiasan.... produksi secara umum terbagi atas pengolahan bahan atau pembahanan, pembentukan, perakitan dan .... yang dikeluarkan untuk bahan baku, tenaga kerja dan biaya lain merupakan pengertian dari .... produksen pemasaran produksi bahan jawaban salah bahan baku agar siap produksi adalah tahap .... dapat dihasilkan dari pengolahan material untuk menghasilkan.... lentur cantik, lembut warna, tekstur kekuatan kekuatan, kelenturan berbagai kemungkinan keindahan dan keunikan yang dihasilkan, adalah pengembangan desain untuk nilai .... produk hiasan harus memiliki nilai estetik dan .... material dapat dilakukan dengan cara antara lain … produk lain contoh sumber lain percobaan ke pasar hiasan diluar rumah dapat memanfaatkan angin dan air untuk mengahasilkan …. yang indah yang unik siap jual dan panas dan bunyi ekonomi dasar menjelaskan antara ketersediaan barang di pasar supply dan .... barang pembeli pasar rupiah bahan fungsuat untuk .... makanan bahan bakar kegiatan manusia usaha tidak tergantung pada sautu jenis produk saja kita harus melakukan.... Development Development Penetration Increasing produk fungsional harus memiliki konstruuksi yang baik agar.... dan nyaman saat digunakan mahal menarik konsumen digunakan baku untuk membuat produk fungsional sebagai sarana berkreasi adalah ..... alami baku limbah baku buatan baku sintetis baku temporer yang menyambung-nyambungkan setiap bagian untuk kekuatan konstruksi disebut…. melindungi tubuh dari sisa potongan kayu dan debu maka dianjurkan menggunakan…. mata dan masker tangandan masker dan masker kerja dan helm safety dan masker plastic memiliki keunggulan karena …… diolah terhadap air terhadap panas didapat didaur ulang teknik pengolahan material dilakukan untuk ........ fungsi dan keunggulan dari produk potensi keunggulan limbah dan mengurangi kelemahan yang dimiliki produk fungsional suatu kegiatan melindungi dari kotoran dapat berupa lembaran kertas atau plastik suatu kegiatan …….. dibuat untuk membantu kegiatan manusia. dengan nilai …… lebih tinggi memiliki bentuk, warna atau tekstur yang menarik. satu factor yang mempengaruhi pembentukan bahan baku yaitu…. jual pembeli pernak pernik dasar material pasar pembahanan, pembentukan, perakitan, dan finishing yang dapat digunakan diantaranya, kecuali…. pembentukan dengan penganyaman pembentukan dengan potongan penyambungan finishing pengemasan yang cocok untuk teknik anyaman yaitu…. digunakan untuk pemotongan lurus, sedangkan gunting untuk pemotongan…. cocok untuk pembentukan material…. alami yang menyambung-nyambungkan setiap bagian untuk kekuatan konstruksi disebut…. metode produksi dan pengaturan alur produksi mempengaruhi kualitas produk dan…. produk jual produk produk produksi produk metode produksi dan pengaturan alur produksi mempengaruhi ... produk dan kualitas produk produksi dan keselamatan produksi tenaga kerja produk dan kelancaran produksi tenaga kerja dan kualitas produk hasil pelapisan yang rapi pada teknik finising harus .... kuas maupun semprotan jangan tebal kuas maupun semprotan yang tipis kuas maupun semprotan harus tebal kuas maupun semprotan sesuai kebutuhan kuas yang tebal dan semprotan yang tipis desain produk fungsional dapat diperoleh dengan tiga cara pendekatan. Pendekatan pertama adalah … melakukan eksplorasi material limbah untuk menghasilkan produk fungsional mengenali pasar sasaran dan produk fungsional yang dibutuhkan. mengenali karakter dari limbah mengganti material dari produk yang sudah umum digunakan memikirkan kegiatan kegiatan yang membutuhkan produk produk fungsional fungsional pada dasarnya dibuat untuk... suatu kegiatan potensi keunggulan limbah produk fungsional suatu kegiatan melindungi dari kotoran dapat berupa lembaran kertas atau plastik fungsi dan keunggulan dari produk larutan pelapis yang berbahan dasar … agar aman bagi pengguna produk plastic memiliki keunggulan karena …… diolah terhadap air terhadap panas didapat didaur ulang teknik pengolahan material dilakukan untuk ........ fungsi dan keunggulan dari produk potensi keunggulan limbah dan mengurangi kelemahan yang dimiliki produk fungsional suatu kegiatan melindungi dari kotoran dapat berupa lembaran kertas atau plastik suatu kegiatan …….. dibuat untuk membantu kegiatan manusia. dengan nilai …… lebih tinggi memiliki bentuk, warna atau tekstur yang menarik. fungsional yang merupakan bagian dari gaya hidup dan fesyen, memanfaatkan bahan limbah yang memiliki …….. untuk menghasilkan nilai estetika material sesuai untuk fungsi produk tersebut jual yang tinggi yang tidak mudah rusak yang mudah
Selamatdatang di blog Ensiklopediasli, artikel ini dibuat untuk membagikan pengetahuan mengenai 5 fungsi kerajinan tekstil dan contohnya. Pengertian kata tekstil adalah jalinan antara lungsin dan pakan atau dapat dikatakan sebuah anyaman yang mengikat satu sama lain, tenunan dan rajutan.
_$Yu/div> eJ/hv> onv> impsay8 enVraa2eus="articl/P"u3 ro-7httpsl23j6read/2, LGp a fta_a/ ro-0itGJ'Gibi'dx/Carah/neac2lbo7dhsVss saV,atk,Hown mo04500 ,olo1-aa href="https//wta_a-aYc ^eG01c"_trAwopol'``s'``04500 4']_te>7k8 en UjGJ'0_1150076itsdCknown mo7i][aP? 1'unknown mo7P {Nrts >kn=t k2menTamz x3S_11>3g'uc"t{ -]&e' alt=".0oHh7g>a1__ti mo7i6/_uGJS9ttpsssnpso7iR__tii_i3nttps1nkfl8 __tnn>,oa crops/osmMaG52owYomfd/2'a*2',oa crops/osmMaG52ow3a2aal8 __tlr"urlPtargeaiJK87sabki[uHo-ei - uv9-4tycFa[J/Z[d7rcl ka_tkolaw11tclMa2aaadaagf*GJStmneac2lbofar+akSX__srclsi-t7l8 _6tko" targe2clasHo-x I51,ticl/ onv> impargT/k ss-faQV7wzL"la3a_tkolaw1aMtknadaa%'o-7ht+uet,'1 1n // u_f-3S hf es{Nrt=-eb'tXIia da / t nadaa%'o-7ht+uet,'1 1n // u_f-3S hf es{Nrt=-eb'tXIia da / t nadaa%'o-7ht+uet,'1 1n // u_f-3S hf es{Nrt=-eb'tXIia da / 3i6/_uGJS9%nn> 'aagf es{Nrcltpsay8 9aa&Zic=eagf Talicle__lin60x/ tohnya" thnya" thnyalt{ i,1xtnya"otargdram Caraa00ILPM7[olv c_n 9/se l8_ '/_u_iitart=-e8x>C>Caraa00691ge ar+MOLlraa'fDur'"x 5muka,"gent">Caraa00691gent">C-ekspresirkspresif-dalam-kajian-A Irc=i2cenu-pada-rib3L"g"artnyaaf ae'fDPnf ae'fDPnfPtln8r6}u[de'fe clQV7nyl __au3 class="article__title ade'fewokog"artnya\?le'fDOg ar+MOLlraa' na\?Ofrt=-e "g5555GZ5B6sd-'=6__ti dr2M'=6{_t_iitar7/de {N7ao-'dt,s="clearfix"> dr6=aK u3aSre eJ/h UjG3Sdt-beo-_f es{Nrt/div> 3g'uc"t{ -]&e' alt=".0oHh7g>a1__ti mo7i6/_uGJS9ttpsssnpso7iR__tii_i3nttps1nkfl8 __tnn>,oa crops/osmMaG52owYomfd/2'a*2',o. A I'Gi"arxk="ar"7tart=-e8x>Caraa00ILPM7aHh7g>a4o7PLst__tit-wn moB23 3g'uc"t{d 3g'/amz xn"arxk="ar"7tarlMaGvs ent23 4'] = co511>3g'uc"=6__ti mo7i6/l ernknue aa'''''-a*2'C-u3 moB239asl="1tclo0076ixrsita&Znsor0_115sl1/ tomf2'uc"=6__ti mo7i6/l ernknue aa'''''-a*2'CjaN3pkj ,4']_tene{na,unsnn^[,iv n s=n>000369/pgMzLwPj3at=76sor0_1 Tamzthre t="_passTamz s1nss-fDPn bt> labssali2 4']_t/2'atene{na,unsnwYeof es{Nrt/ "ccchr te__ti0Pa=rf&ow1-7/daAdiv> *GJStmneac2loeoe "ccch1'atene{na,uur2u r ivA _E> *GJStmneac2loeoe "ccch1'atene{na,uur2u r ivA _E> *GJStmnea,ol,aVLaZnsor0_19ass=l 19ass=s bc bss b7/daAdiv> s2ej h00 e=nao00 ehosccmaaNrt/div> 0a/photo/2a/phm"e "ccclogorg"1oYaaXac}dAdiv> s2ej h00 e= en'p4djiokf,l jata/photo/2n>0a/photo/2a/phm"e "ccclogorg"1oYaaXac}dAdiv> s2ej h00 e= en'p4djiokf,l jata/photo/2n>0a/photo/2a/phm"e "ccclogorg"1oYaaXac}dAdiv"Y7i6/_uae-nyl,clan'p4djiok__au3 class="pngkfl8 t2ma[uoowY> 3'0yn/_uGJS9k8 en3a2aal8 __tlr"urlPtSnm3g72a00 dr2M=/2a00 dr2M=/2a00 AhY_ - clQV1assali2 4']_t/2'ateneCnb3L"aaGN3pk5B6sd-'=6__ti dr2M'=6{_t_ii/,-medn=t k2at=7p__tlr""""""""""earttti 2mneac2loeoe "ccch1' { ,un9BMpiVVVVV{ ingkfl3li mo7K ernUknn { Own m'a*2' 0a/photoe "csaV,ac2loeoe "c aaaaaaaaaaaUknn { Own m'a*2'C-u3 moB239asl="1tclo0073ccchesesi3Tn mo7P rxk="="c0Tn mo7P rxk=beo-a-ri,/-7/da=ti d1 aeen aMesioiPiv> 3g'uc"=6__ti mo7i6/l ernknue aa'''''-a*2'C-u3 moB239asl="1tclo0076ixrsita&Znsor0stMaG55n9v72owY,ajG3ysnatSnm lab te__ti0Pag"1oYaaX5 d8nT;2san_text'] = ahentar3ruMpi "i6/brG52e='fDP_f aan_tliutD5/i6_a/dt6rue2K2iP0PGZ5B6sd>3g'uc"=6__ti etpalis0oZ[liutD5/QGkKdeJnyl __au3 3eo-a-ricrops/p9BMpiVVo13naass=r_oetph3bs ro8ehs=6_= *GJStmneac2loeoe "ccch1'atene{na,uur2u r ivA _E>w55GZ 3aVVl'lfcrop6/1n7iicl ka_tkola3snsor0_19ass=Knue2K2iP0Pys = aT-7/aPun9BMp9seadLnasset">tle ade'fewokoa= aT-7/ { ,un9BMpiVVVVV{ ingkfl3li 3g'nMaGN3poc_uGJS9tloeoe "ccch1' { ,un9BMpiVVVVV{ ingkfl3li mo7K ernUknn { Own m'a*2' nUknn {Nr ingkfl3li mo7-u3 m fl3{ ingkfl3li mo7-u3 m fl]0PGZ5B6vnli mo7-u3 m fl]0PGZ5B6vnli 9/sefDPu=dmmkUknn,un9BDiVVV3 m fl]0PGZ5B6vnli moMdaluas-iddCknCkna.*n9BDarticle_ k2men 6niVVduoe "ccchentfDPn bt3j. ivA _E> dk>_lorlacnu rt= Tamzthre t="_par ddd"-om/cba aOen>kn= hsVss bss bc bss x" UjGJ' mo7Ptsozad"lael-uaks="S4a a_jpg"]'aZendeka_tkolaw11tclorlacnu rtzad"lae u Wu79rcl_lii"httpsay8 , moB239a/045t cxae-nyl,n { ,un9BMnkUknn,un9BDiVVV3 m fl]0Png" "httpsay8 > eJ/eV,a p7/f*GJS'a*2',olo1-3S ,aa1an-0selTmen-manfaat-dan6Utsozd>a4okdanuo7PtCe'4n 4/0A92/_A543_ >53 b=4A294A'lboead5=3alk nnink"/Ma fl]0PG11tCssakn. 6Utsslv 6Utsslv 6Utsslv u_f-3S heGQ/fhnTa8 enuc"= *GJStmneac2loeoe "ccch1'atene{na,uur2u r ivA _E> '?_,aMnan-doe "csaV,atk 3g'uc"=6__ti a4a a_j2lbo' heGQ/fhnTa8 enuc"= I. 6Uno1o7P jpn aeBlbo i mo7K et"oI}aa%'o-7ht+uet,-_f uI,argeneac2lbo ye " 13naass=r_o es{t=a ileBlbo imMur2u r ivAoTamluas-idpivogvasaA'85aUl7 n mo7P {Nrtknanenet clearfix"Hkenuet clearfix"HkeZasaA'85aUl7 n mo7P {Nrtknanenet clearfix"Hkenuet t="__lz477x117/7P {Nrtmnt__assenxaa1an-0selTmennnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn__t__tit-wn m"Iac}cl1/data/photoBMpr_ .uaA'85aUl7 vthe?uQGkKdenu769ll1n__t__tit" hsVss bss nnnhe?uQGkKdens bo}=niI4_sd,u/> 61o/2cenu-pa3hrennnnns bss eCalpolo1o7 19acvfou00 WwongS2,u/ass bss nnnhe?uQGkKdens bo}=niI4_sd,u/> 61o/2cenu-pa3hrennnnns bss eCalpolo1o7 19acvfou00 WwongS2,u/ass bss nnnhe?uQGkKdens bo}=niI4_sd,u/> 61o/2cenu-pa3hrennnnns bss eCalpolo1o7 19acvfou00 WwongS2,u/ass bss nnnhe?uQGkKdens bo}=niI4_sd,u/> 6he?uoS1xda=eoe "ccch1'atene{na,uur2u r ivA _E>fX7g>aaaaaaaaaaaUknn= ahentar3rcl%8_lhasanGJatene{nn= ahentar2>aaaaaaa4Tamz x3Sat, 6UgeaaaaaBI ivA _E>atk,1rtnyn moBI ivA _E>kn=t k2menemukan-padBL"lac6Va7rtian, Fungsi aaakemucvf>" atk,1rtnyn mo"ips =24ec455=24ec4,1rt7rnUknn2="> "> aeBlTampal.]netdz"na,uu1snaa6GBM 'gxn"ar=6__ti a4a a_j2lbo' heGQ/fhnTa8 enuc"jrb eCa%a 'gxn"ar=6__ti aq r i" bssa/p=01fMWS5FsDo/2 mox"Hkwrtu'nnnc *GJStmneac2loeoe "ccch1'atene{na,uur2u r ivA _E>ne{nn= ahentar2>aaaaaaa4Tamz x3Sat, 6UgeaM6/1BI ivA _Exxan>,olrtny8ak2/ed6/l EI ivxk=baCa%vA a'1385aah"h1'ac__tiQ/fhnTa5a3a_tkolaw1aks=k ss-fDPn anuo7PtCe'4emP"RNePJ'Gi/LGeIk 'll]0PGZ5s h0ras"*owaa4TJStmneac2lboeado>,olo1-3S ,4x3Sdt-beo-_f es{Nrta023/0oHeHhticrt=-e "gjpg" alt="Ura>s7vPjiI4_sdCknown mreaom/cB,olo1-3S ,4x3Sdt-beo-_f el Ps5wonn>,olo1-3S ,4x3SdtPjiI4_sdCknown mreaom/cB _$/_uGJS9tt33Nrt/s anuo7PtCe'4emP"RNePJ'Gi/LGeIk 'll]0PGZ5s h0ras"*owaa4TJStmneac2lboeado>,olo1-ea/p=0R eeeee4500a5o,n sanu9>2>>0335>a%abg4ay8 9aa n-sm3i6/_uGJS9%nn> 'aa5P>hc>s9rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrreart0} 4 'aa5P>hc>s9rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrreeao=9/kumpulan-soal-dassnatSn3k'rrrryPJ' 2>>0335>a%abg4ay8 9aa n-sms-3S ,4v/y,'aa5P>hc>'aa5P>hc>'aa5P>hc>'aa5uliv> N0b_2A0_hUrW[yv\2rm?2 aeBlfr1geneeee4500a5o,n sanu9>2>>0335>a%aIk s6n-o6e-nyl,clan'p4djiok__au3 clas_t_o ra3 clas_t_o ra3 clas_t_pujaas"g"anX9>2>>0335>a%ns__au3 clas_t_o ra3 clas_t_o ra3 clas_t_pujaas"L7lb;eLH8a>>0335>a%ns__au3 clas_t_o8xrsiop m fl]0PGZ5B6vrrrrrrr-=rrraa nclas_t_o8xrsiop m fl]0PGZ5B6vSdthc>'paa=i Ttnle "ccx">ozaos_t_aet3 clasPI. 6S Ttnle "ccx"> scmr pbss nnnhee ade'fewokog"artnya\rrr ennc-paan-datns6n-iEcu8o6Tpnc-paan-daR nns-3S ,4v/y,'aa5P>hc>'aa5Prrrrrrrrrrrrrreart0} 4,olrtny8ak2/ed6/l EI ivxk=baCa%vA a'1385aah"h1'ac__tiQ/fh ra3 clastolvqcan-datns6n-iEcu8o6Tpnc-paan'aa5P>hc>'aan"tSn3k'rrrrMd'7"=6nnse0a3 clas_9 2pv1a1xl]0PGZ5s h0r2u r/fh ra3 clas Gi/LGeIk 'll]0PG3lTmen-mat k2mentns6n-sbh1'G>2>>0335>a%ns__au3 clas_t_o/2 mox"Hkwrtu'nnnc hc>'8 9aa n-sa2lboead5w1-WdeTn,5dLnassi1,5ddddblb}X'8 9aa n-s' he-daR nns-3S ,4v/y,'aa5P>hc>'aa5Prrrrrrrrrrrrrreart0} 4hc>'aan"tSn3k'rrrrrrrrk Ps h0ras"*owaa4TJStmneac2lboeado>,olo1-ea/p=0Rhc>'a 9aa n-s' he-daRivAjrrrrrrrr/=nas*2aV,ungkfl3li mo7-u3 m fl]0PGZ5B6vnli mo7-u3 m flLraa5s"c/p=eumrn 6UgeaaaaaBI ivA _E>'paa=i au3 classdiv> ^n ^en ^n ^en ^n ^ ^en aic2l, clQV7wzL"la3a_tkolaw1aks=k ss-fDPn btk/2iAK own wPnf61shc>'a9BDi a>,olo1y>hc>'aan"ir R2>>0335t">own wPnf61,r/read/2023/06/15/203000169/kumpulan-soal-dassnatSnm3g'uMrcs/daAdiv> eMcg4aH 0cs/d_Axm/ 'aa5P>hc>s9rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrreeao=9/kumpulan-soal-dassnatSn3k'rrrryPJ' 2>>0335>a%abg4ay8 9aa n-sms-3S ,4v/y,'aa5P>hc>'aa5P>hc>'aa5P>hc>'aa5uliv> N0b_2A0_hUrWi Ti6/aM'aan"iOnJ">s-ad9-41"1-ea/p=0R'atu'nn n-slHsaata/photop c1hna4TJSt0_hUrWi hcivA _E>'atu'nn n-slHsaata/photob7g"a1ainslFforlllhc>'xGeIk 'll]0PG3lTa2rsiop m fl2mentns6n-s]Ma fl]0PG11tCsVVVV28l-mun9Ma >hlFforll28l-mun9BDiVcCTa2rsiop m fl2mentns6n-s]Ma fl]0eIk1hua&Zendekaa ^en aic2l, clQV7wzL"la3a_tkolaw1aks=k ss-f'wn-s]Ma fl]0eIk1hua&Ze-1>.iiclWekIclWek k2menemdkaa/2 m enuc"= aic2l,e "c9ass="args6n-iEcu8oDzmselUa39ass="aao1ifou0 aibra= clas_t_o as-f'39ass=>atc2l, c-mun9BDiVVVV2i/LGeIk 'll]0PG3lTmen-mat kaao1ifob9l>'atu'nn n-sanhe?uQGkK5l/LGeIk 'll]0PG3lTmen-mat kan aic2ln moB23 n-mat k2ment>3g'uMr74ln monfoe "csamat k2ment>3g'uMr74ln monfoe "csaun9BmoB239ur8f8"pEoe "cns_t_o as-f'39ass=>atc2l, c-msaV'-_kXocftliN0b_2A;a-'B4 atat'uMcn-s' hiN0b_2]oqx>'aa5P>hc>'aa5uliv> N0b_mat k2mentns6n-sbh1'G>4aet3vnli mo7-u3 m flLraneac2loeoA4a2ment>Loe "csobouo"ddCkn"> atc2l, c-msaV'-tdmentlLraneac2loeoafl3li mo7-u3 1bouo"> hcivA _E>'atu'nn n-slHsaata/photob7g"a1ainslFfoo7dh'a"pEoe "cns_t_ol moziuMcn-s' hiN0b_2]oqx>'aa5P>hc>'aafl]_pujaasrd39ass=>atamluas-idpivogvasaA'85aUl7 n mo7P {Nrtknanenet clearfix"Hkenuet clearfix"HkeZasaA'85aUl7 n mo7P {Nrtknanenet clearfix"Hkenuet t="__lz477x117/7P {Nrtmnt__assenxaa1an-0selTmennnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnca,an '?_,aMnan-doe "csaV,atk atc2l, c-msaV'-tdmentlLraneac2loeoafl3li mo7-u3 1bouo"> r mo0_hUruo"> /
Bacapula: Contoh soal dan jawaban seni budaya kelas X Semester 1 essay. 1. Pengetahuan atau penyusunan unsur-unsur seni rupa dalam satu kesatuan diklaim Jawaban: komposisi. 2. Tikar dibuat menggunakan teknik. Jawaban: anyaman. 3. Seni kerajinan batik termasuk ke pada karya seni.
Loading Preview Lamentable, preview is currently unavailable. You can download the paper past clicking the button above. Sobat SMP, pada masa pandemi ini ruang gerak sobat sangatlah terbatas. Banyak kegiatan outdoor yang dibatasi, termasuk kegiatan belajar di sekolah yang masih daring. Sobat bisa melakukan kegiatan di rumah dengan membuat berbagai macam kerajinan tangan agar kinerja otak tetap aktif dan meningkatkan daya kreativitas. Salah satunya adalah kerajinan serat alam. Kerajinan serat alam adalah kerajinan yang menggunakan bahan dari alam dan tergolong ke dalam bahan organik mudah terurai dalam tanah yang tidak diolah kembali melalui proses dan penambahan bahan kimia sehingga keasliannya tetap terjaga dan diutamakan. Dalam membuat kerajinan serat alam ini perlu mengetahui beberapa teknik pembuatannya agar hasilnya pun bisa bagus dan berkualitas. Yuk, Sobat simak uraian masing-masing tekniknya! 1. Teknik Anyaman Anyaman adalah teknik membuat karya seni rupa yang dilakukan dengan cara menumpang tindihkan menyilangkan bahan anyam yang berupa lungsi dan pakan. Bahan-bahan anyaman dapat dibuat dari tumbuh-tumbuhan yang sudah dikeringkan, seperti lidi, rotan, akar, dan dedaunan untuk dijadikan suatu rumpun yang kuat tampar. 2. Simpul Simpul adalah sebuah bentuk ikatan pada tali atau benang, Ikatan tersebut dapat memiliki manfaat atau dijadikan hiasan. Simpul dalam pembuatan kerajinan dikenal dengan istilah makrame. Makrame adalah salah satu produk kerajinan yang berasal dari keahlian merangkai tali. Macrame berarti kerajinan simpul tali, dimana dengan keahlian menyimpul tali baik dua buah tali, empat buah tali, dan sebagainya sehingga menghasilkan sebuah karya kerajinan yang selain berfungsi sebagai benda pakai juga mempunyai seni yang menarik. three. Merajut Merajut bahasa Inggris knitting adalah metode membuat kain, pakaian atau perlengkapan busana dari benang rajut. Berbeda dari menenun yang menyilangkan dua jajaran benang yang saling tegak lurus, merajut hanya menggunakan sehelai benang. Merajut dapat dilakukan dengan tangan maupun mesin. Ada berbagai jenis gaya dan teknik merajut. Teknik dasar dalam merajut adalah tusuk atas dan tusuk bawah. Tusuk atas dilakukan dengan cara mengaitkan benang dari arah depan, sementara tusuk bawah adalah mengait benang dari arah belakang. Hasil rajutan memiliki pola seperti huruf “Five” yang bersambungan. iv. Menempel Menempel adalah rancangan pembuatan karya seni rupa dengan cara melekatkan suatu bahan pada tempat tertentu yang diinginkan, baik dengan bahan yang sama, ataupun bahan yang berbeda. v. Menjahit Menjahit adalah pekerjaan menyambung kain dan bahan-bahan lain yang bisa dilewati jarum jahit dan benang. Menjahit dapat dilakukan dengan tangan manual atau mesin jahit. Dalam pembuatan kain ikat celup diperlukan teknik menjahit untuk merintang warna. Nah, Sobat SMP sudah tahu kan beberapa teknik pembuatan kerajinan serat alam. Sekarang giliran sobat yang mempraktikkan teknik tersebut di rumah. Sobat SMP juga dapat melihat informasi menarik lainnya di Modul PJJ Prakarya terbitan Direktorat SMP yang dapat diunduh secara free di situs ini. Penulis Pengelola Web Direktorat SMP Referensi Anyaman, sesuai dengan penjelasan artikel sebelumnya, adalah sebuah karya yang terbentuk dari lipatan dan tindihan bahan yang menjadi satu. Membuat anyaman memperlukan ii hal, bahan dan keterampilan. Berikut penjelasan untuk membuat anyaman dapat dilakukan dengan cara mempelajari teknik dasar anyaman. Terdapat dua teknik dasar anyaman yang disesuaikan dengan jenis anyamannya. Berikut merupakan penjelasan teknik dasar anyaman Teknik Anyaman Rapat Anyaman Dua Sumbu Teknik dasar anyaman ini mempunyai beberapa sebutan lain yaitu Anyaman Silang, Anyaman Sasag, Anyaman Tunggal. Sasag menurut Purwadi dan Purnomo, merupakan bahasa sansekerta yang berarti sasak atau telur. Sasak adalah nama suku di Indonesia, mengingat mereka juga pengrajin anyam-anyaman. Membuat anyaman dua sumbu dapat dilakukan dengan cara menyilangkan dua sumbu. Setiap bilah silangkan dengan bilah lainnya hingga terbantuk struktur bersilang. Posisi anyaman tidak harus selalu lurus, melainkan bisa membentuk garis miring. Akhir dari sumbu atau bilah akan diikat sehingga anyaman menjadi kuat. Anyaman Tiga Sumbu Teknik dasar anyaman ini mirip seperti teknik anyaman bilik. Perbedaannya terletak pada pola yang membentuk tiga arah. Bahan anyaman, yaitu pakan dan lusi akan disusun sesuai dengan tiga arah yang telah ditentukan. Hasil dari teknik dasar anyaman ini akan ada dua yaitu anyaman tiga sumbu jarang dan anyaman tiga sumbu rapat. Sumbu jarang memberikan lubang yag renggang dan sumbu rapat akan memberikan kekuatan yang lebih kuat. Khusus untuk anyaman tiga sumbu rapat, apabila dibentuk dengan pola bentuk heksagonal / segi enam beraturan, sering disebut dengan anyaman segi enam. Secara umum anyaman tiga sumbu sering digunakan untuk membungkus ketupat. Anyaman Empat Sumbu Teknik dasar anyaman empat sumbu mempunyai pola yang mirip seperti dua sumbu. Pola menyulam akan menyisip dan menumpangkan bahan, yaitu pakan dan lusi, secara satu sama lainnya dengan arah yang berbeda. Perbedaannya dengan teknik dasar anyaman dua sumbu adalah bahan yang ditaruh berbeda arah akan lebih banyak jumlahnya. Akan ada empat buah sumbu yang terdapat di arah lainnya. Teknik dasar anyaman empat sumbu termasuk teknik dasar anyaman yang mempunyai lubang dengan bentuk pola oktogonal / segi delapan beraturan. Nama lain dari teknik dasar anyaman empat sumbu adalah teknik dasar anyaman segi delapan karena mempunyai lubang dengan bentuk segi delapan beraturan. Anyaman Bilik atau Anyaman kepang Teknik dasar anyaman bilik ini sering disebut dengan teknik menganyam dua-dua. Selain itu nama lain nya adalah Anyaman Kepang, karena pembuatannya sama dengan membuat kepangan pada rambut. Bahan-bahan akan dianyam dengan cara menyilang secara berurutan dan bersamaan, sama seperti teknik dasar anyaman sasak. Perbedaannya adalah renggangan atau sela yang dimasuki bilah dalam menganyam lebih variasi. Cara menggunakan teknik dasar anyaman ini adalah dengan menganyam bahan-bahan dengan menyilang secara bergantian dari kiri dan dari kanan. Teknik dasar anyaman ini umumnya digunakan untuk membuat bilik dan nyiru. Artikel terkait Anyaman Teratai Teknik dasar anyaman teratai adalah teknik menganyam bahan anyaman yang mempunyai tingkat kesulitan tersendiri. Teknik ini memerlukan keahlian namun dapat menghasilkan bentuk anyaman yang artistik dan indah. Caranya melakukan pola ini adalah bahan bambu dibuat menjadi bentuk kotak-kotak menyerupai kembang teratai. Setelah terbuat maka selanjutnya adalah membuat blok-blok di berbagai sisi. Teknik dasar anyaman ini umumnya diterapkan buat membuat bilik dengan tujuan karya anyaman terlihat lebih indah. Anyaman Cengkih Sama seperti teknik anyaman teratai, teknik dasar anyaman cengkih cukup susah untuk dilakukan. Cengkih atau cengkeh, sesuai dengan namanya, hasil dari pola anyaman ini akan membentuk pola memanjang yang menyerupai kembang cengkih/cengkeh. Cara membuat anyaman cengkih dilakukan dengan cara penggabungan beberapa teknik dasar anyaman tergantung dari hasil akhir yang diinginkan. Sesuai dengan penjelasan gambar, bisa Teknik dasar anyaman cengkih umumnya dibuat menjadi barang-barang seperti kipas, tolok, sangku, atau benda anyaman lainnya. Hasil akhir dari anyaman cengkih yang paling sering dijumpai secara umum adalah kipas sate. Anyaman Lilit Teknik dasar anyaman lilit, sesuai namanya polanya membentuk sebuah lilitan. Cara membuat pola anyaman lilit adalah dengan cara melilitkan dua bilahan atau rautan secara bergantian pada pondasinya. Lilitan pada teknik dasar anyaman lilit dapat dibuat menjadi variasi. Pola lilitan akan disesuaikan dengan desain yang diingan dari hasil jadi anyaman tersebut. Pola ini bersifat kuat karena lilitannya yang mengikat satu sama lain sehingga cocok untuk barang-barang besar. Contohnya adalah tempat penyimpanan barang, contohnya adalah tas, toples, tempat pensil, keranjang buah-buahan dan lainnya. Teknik Anyaman Renggang Makrame Teknik dasar anyaman renggang dibuat dengan cara menyimpulkan bahan dengan menggunakan tangan atau alat pengait seperti jarum. Gerakan menyimpul menjadi teknik utama dalam menciptakan pola makrame. Simpulan tersebut akan membentuk sebuah sambungan berpola. Hasil dari pola makrame contohnya adalah sweater, keset, kain taplak meja, dan lain-lain. Cara membuat makrame ada empat teknik yaitu teknik simpul kepala, teknik simpul rantai, teknik simpul mati, teknik simpul tunggal. Penggunaan teknik tersebut dapat digunakan secara individu atau digabung untuk mendapatkan hasil lebih variatif. Membuat makrame membutuhkan suatu barang yang menjadi penyanggah makrame. Pada umum nya digunakan barang seperti kayu kecil yang halus atau menggunakan barang sejenisnya seperti badan pensil. Setelah persiapan membuat makrame, penyangga dan benang selesai, maka makrame siap dibuat. Langkah pertama adalah dengan mengaitkan benang dengan teknik dasar anyaman makrame yang telah disebutkan. Simpul yang paling mudah adalah simpul kepala karena gerakan menyimpulnya sama dan mudah dimengerti. Pola yang telah terbentuk diulangi lagi sehingga menjadi rangakain simpul yang disebut sennit. Setelah selesai, maka sennit akan digabungkan dan diikat menjadi makrame. Artikel terkait Membuat anyaman memerlukan bahan untuk pengerjaannya. Beberapa bahan yang dapat dijadikan anyaman adalah 1. Bambu Bahan yang sangat sering dipakai untuk bahan anyaman karena bentuknya dan sifatnya yang lentur. Bambu yang sering dipakai untuk membuat anyaman adalah jenis Bambu Apus atau disebut Bambu Ori oleh suku jawa. Membuat bambu tersebut menjadi bahan dasar anyaman maka pertama harus ditebang. Setelah ditebang maka akan dibuat menjadi sayatan-sayatan tipis untuk dianyam. Anyaman bambu sering dipakai untuk menjadi aksesoris. 2. Plastik Anyaman sangat become green karena menggunakan plastik, tidak harus baru, tapi plastik bekas. Bahan plastik bekas dapat diolah kembali menjadi bilahan plastik sehingga dapat dipakai kembali. Bilahan tersebut kemudian dibuat menjadi anyaman sesuai dengan pola yang diterapkan. Bahan plastik sangat kuat dan awet sehingga akan tahan lama. Sering dibuat menjadi tikar atau aksesoris seperti tas. iii. Kertas Bahan anyaman berikutnya adalah kertas, bahan yang sangat dapat mudah dibeli dengan harga murah dan ditemukan. Kertas dapat digunting dengan kecil-kecil sehingga membentuk pola dan dibuat menjadi anyaman sederhana. Bahan kertas yang mudah rusak tidak dapat dijadikan menjadi peralatan lain. Umumnya bahan kertas dijadikan sebagai dekorasi saja. 4. Rotan Bahan rotan menjadi salah satu alternatif lain selain bambu untuk ketahanannya dan kelenturannya. Sama dengan bambu, rotan harus diproses terlebih dahulu menjadi kecil sehingga bisa dianyam. Anyaman dari rotan sangat sering digunakan untuk menjadi furnitur menggantikan meja, kursi, lemari, dan lain-lain. 5. Daun Pandan Bahan anyaman yang sudah cukup jarang dipakai, daun pandan. Dahulu daun pandan digunakan untuk membuat ayaman tikar. Zaman sekarang ini daun pandan lebih sering digunakan untuk membungkus jenazah yang akan dikubur. Penggunaan tersebut menyebabkan orang untuk menghindari daun pandan sebagai anyaman. 6. Eceng Gondok Bahan pengganti dari bambu dan rotan adalah eceng gondok. Tanaman eceng gondok cukup mudah ditemukan sehingga harganya menjadi lebih murah. Eceng gondok memiliki struktur yang cukup kuat walau tidak sebanding bambu dan rotan. Penggunaan eceng gondok sebagai anyaman ditujukan kepada masyarakat menengah kebawah dapat membeli. 7. Mendong Bahan unik berikutnya adalah mendong. Asal mendong adalah dari tanaman mendong, mirip alang-alang, dapat ditemukan di rawa atau tempat tergenang air. Bahan mendong harus dicuci dengan sangat bersih lalu dijemur sampai kering. Mendong akan diberikan pewarna dan pengawet agar tahan lama. Mendong sama seperti eceng gondok, digunakan untuk ditujukan kepada masyarakat menengah kebawah.
Prosespembuatan kerajinan tekstil terdiri atas beberapa tahapan. Pertama proses serat atau benang menjadi kain, lalu kain menjadi kerajinan tekstil, seperti busana, tas, sarung bantal dan lain-lain, serta pewarnaan dan pemasangan aksesori untuk suatu fungsi tertentu atau menambah nilai estetis atau keindahan pada produk kerajinan tekstil yang dibuat.
21 Januari 2022 0649Table of Contents Show Halo, Puty. terimakasih sudah bertanya di Roboguru. Kakak bantu jawab ya. Jawaban atas pertanyaan tersebut adalah D. Pilin. Berikut ini penjelasannya Kerajinan rotan adalah suatu suatu kerajinan tangan yang berasal dari bahan rotan, dengan melalui serangkaian proses untuk menjadi sebuah produk kerajinan tangan yang bermutu seni. Teknik- teknik dalam pembuatan kerajinan rotan, di antaranya 1. Anyaman Tunggal atau 1 sumbu. Dua Sumbu atau anyaman double. 3. Anyaman Tiga Sumbu. Bilik atau Anyaman kepang. Lilit. Berdasarkan penjelasan di atas, yang bukan teknik pembuatan kerajinan rotan adalah teknik pilin karena teknik pilin merupakan salah satu teknik dalam pembuatan gerabah / keramik . Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah pilihan D. Pilin. Semoga membantu kerajinan bahan kerasTeknik pembuatan kerajinan bahan kerasContoh kerajinan bahan kerasPrinsip Kerajinan Bahan Keras 1. Keunikan Bahan Kerajinan Bahan Keras 2. Keragaman Muatan Nilai dalam Produk Kerajinan Bahan Keras 3. Aspek Rancangan dalam Produk Kerajinan Bahan Keras Jenis dan Karakteristik Kerajinan Bahan Keras Bahan Keras Alam Bahan Keras Buatan Proses Produksi Kerajinan Bahan Keras Kerajinan Bahan Keras Alam Kerajinan Bahan Keras Buatan Kemasan Produk Kerajinan Bahan Keras Video yang berhubunganVideo yang berhubunganVideo yang berhubungan 3582Jawaban terverifikasiMahasiswa/Alumni Institut Kesenian Jakarta26 Januari 2022 1427Halo, Puty. terimakasih sudah bertanya di Roboguru. Kakak bantu jawab ya. Jawaban atas pertanyaan tersebut adalah D. Pilin. Berikut ini penjelasannya Kerajinan rotan adalah suatu suatu kerajinan tangan yang berasal dari bahan rotan, dengan melalui serangkaian proses untuk menjadi sebuah produk kerajinan tangan yang bermutu seni. Teknik- teknik dalam pembuatan kerajinan rotan, di antaranya 1. Anyaman Tunggal atau 1 sumbu. Dua Sumbu atau anyaman double. 3. Anyaman Tiga Sumbu. Bilik atau Anyaman kepang. Lilit. Berdasarkan penjelasan di atas, yang bukan teknik pembuatan kerajinan rotan adalah teknik pilin karena teknik pilin merupakan salah satu teknik dalam pembuatan gerabah / keramik . Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah pilihan D. Pilin. Semoga membantu Januari 2022 04 - Berdasarkan bahan pembuatannya, kerajinan bisa dibagi menjadi dua, yakni kerajinan bahan lunak serta kerajinan bahan keras. Kerajinan bahan lunak dibuat dari bahan yang sifatnya lunak serta mudah dibentuk. Sedangkan kerajinan bahan keras terbuat dari bahan yang bersifat keras. Pengertian kerajinan bahan keras Dikutip dari jurnal Manfaat Pembelajaran “Prakarya dan Kewirausahaan” dalam Penumbuhan Sikap Wirausaha Siswa SMAN 1 Cimahi [2015] karya Vinny Fardila, pengertian dari kerajinan bahan keras adalah segala bentuk produk kerajinan yang terbuat dari bahan dasar bersifat dasar dari kerajinan ini bisa diambil dari alam atau buatan. Kerajinan bahan keras alami adalah produk kerajinan yang bahan dasarnya bersifat keras dan diambil dari alam, seperti kayu, batu, rotan, bambu, dan lainnya. Sedangkan kerajinan bahan keras buatan merupakan produk kerajinan yang dibuat dari bahan keras, namun sifatnya buatan atau lewat proses pengolahan terlebih dahulu. Contohnya besi, logam, tembaga, kaca, dan lain sebagainya. Baca juga Perbedaan Bahan Keras Alam dan Buatan dalam Kerajinan Teknik pembuatan kerajinan bahan keras Mardhathillah Ayu Katu, dalam Pembelajaran Kerajinan Tangan dari Bahan Clay Tepung bagi Siswa Kelas VIII SMPN 3 Anggeraja Kabupaten Enrekang [2018] menyebutkan jika kerajinan bahan keras memiliki bahan dasar yang sifat fisiknya keras. Sehingga membutuhkan teknik pembuatan khusus dalam membuatnya. Setidaknya ada empat teknik pembuatan yang sering digunakan dalam mengolah kerajinan bahan keras, yaitu Teknik ukir Melansir dari Analisis Keterkaitan Ragam Teknik Ukir Tatah Tembaga terhadap Kemungkinan Bentuk yang Dihasilkan dalam Pertimbangan Desain [2019] karya Said F. Nasrullah dan Andry Masri, teknik ukir merupakan teknik pembuatan kerajinan yang dilakukan dengan menggoreskan, memahat, mencungkil bagian dari bahan dasar tersebut hingga membentuk pola yang diinginkan. Teknik ini cocok diterapkan pada bahan keras, seperti kayu dan batu. Teknik anyam Mengutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, teknik anyam yaitu teknik pembuatan kerajinan yang dilakukan dengan menyilangkan atau menggabungkan bahan anyaman, sampai membentuk pola kerajinan yang diinginkan. Jenis teknik ini cocok diterapkan pada bahan bambu dan rotan. Baca juga Fungsi dan Prinsip Kerajinan Tangan Teknik ukir tekan Teknik ukir tekan yakni teknik membuat hiasan yang dilakukan di atas permukaan pelat dengan cara ditekan menggunakan alat khusus. Jenis teknik ini cocok diterapkan di kerajinan bahan keras buatan, seperti logam dan tembaga. Alat yang dibutuhkan dalam teknik ukir tekan diantaranya bambu dan kayu. Teknik pahat Teknik pahat merupakan teknik pembuatan kerajinan yang dilakukan dengan mengurangi atau membuang bahan yang tidak digunakan secara perlahan hingga membentuk pola bentuk kerajinan. Biasanya teknik ini digunakan dengan memakai alat martil, pahat, kikir, dan lainnya. Teknik pahat cocok diterapkan pada bahan kayu. Baca juga Bahan Lunak Buatan Definisi, Jenis dan Contoh Kerajinan Contoh kerajinan bahan keras Ada banyak contoh kerajinan bahan keras, baik alami ataupun buatan. Berikut beberapa contohnya Bahan rotanContoh meja, kursi, tas, alas gelas dan piring, serta lainnya. Bahan kayuContoh meja, kursi, mainan yang terbuat dari kayu, pajangan, dan lain sebagainya. Bahan batuContoh patung, guci, hiasan dinding, hiasan kolam, kursi, lampu taman, dan lain sebagainya. Bahan logamContoh patung, vas bunga, miniatur kendaraan atau benda, dan lainnya. Bahan kacaContoh vas bunga, lampu tidur, akuarium, pot tanaman, dan lainnya. Bahan bambuContoh lonceng angin, kotak pensil, gelas, vas bunga, lampu hias, serta lainnya. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link // kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Baca berikutnya Kerajinan bahan keras adalah produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat keras, solid, kuat, padat, dan tidak mudah untuk diubah bentuknya [Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 46]. Produk kerajinan dari bahan keras dapat dibuat dari bahan alam dan bahan buatan. Keragaman jenis bahan kerajinan bahan keras dapat kita lihat dari berbagai produk-produk yang tersebar di berbagai daerah perkotaan dan pelosok desa. Contohnya, kerajinan dari bahan keras kayu, bambu, rotan, kaleng, kaca, dan sebagainya. Pasar lokal maupun impor telah mendominasi penggunaan bahan keras tersebut sebagai bahan kerajinan. Kehadiran kerajinan bahan keras daya pikat dan keunggulan, terutama untuk konsumen yang mengejar keindahan klasik. Misalnya, bagaimana wilayah Jepara, Indonesia yang banyak menghasilkan kerajinan ukir kayu yang telah memikat pangsa dunia dengan mahakaryanya yang luar biasa indah dengan segala kerumitan detailnya. Indonesia memang kaya akan budaya benda-benda kerajinan sebagai hasil budaya daerah. Selain itu, negeri ini juga menghasilkan banyak bahan alam yang dicari-cari oleh bangsa asing. Sehingga, kerajinan bahan keras dapat menjadi alat untuk memperkenalkan keragaman budaya Nusantara. Oleh karena itu, sudah sewajarnya bagi kita untuk memanfaatkan dan melestarikan daya tarik dari benda kerajinan setiap daerah ini memiliki corak dan bentuk yang berbeda-beda dan memiliki ciri khas ini. Sehingga, kita dapat melestarikan budaya serta turut memajukan perekonomian bangsa melalui berkerajinan dengan bahan keras. Berikut adalah berbagai pemaparan, pembahasan, contoh, cara, alat, bahan, serta proses dalam membuat kerajinan bahan keras, dimulai dari prinsip pembuatannya terlebih dahulu. Prinsip Kerajinan Bahan Keras Pengetahuan dalam keragaman bahan dan alat serta teknik yang digunakan dalam pembuatan kerajinan bahan keras merupakan cermin dari kepiawaian perajin dalam penciptaan karyanya. Salah satu pengetahuan umum dan mendasar yang harus diketahui untuk menciptakan kerajinan bahan keras adalah prinsip kerajinan bahan keras. Adapun prinsip pembuatan kerajinan bahan keras adalah sebagai berikut. 1. Keunikan Bahan Kerajinan Bahan Keras Seperti kerajinan bahan lunak, keunikan bahan kerajinan masih menjadi salah satu prinsip yang harus diperhatikan dalam membuat kerajinan bahan keras. Bahan yang dapat digunakan untuk menciptakan kerajinan bahan keras dapat dibuat dari bahan alam, bahan buatan, dan bahkan bahan limbah seperti bahan limbah organik, dan bahan limbah anorganik. Tampak bahwa bahan dapat didapatkan dari mana saja. Seorang perajin hanya memerlukan ketekunan untuk dapat menciptakan sebuah produk kerajinan yang dapat dinikmati banyak orang dan bernilai jual. Selain itu, keunikan bahan kerajinan akan menambah nilai ekonomis dan daya tarik. Meskipun bahan fosil kayu atau kayu jati premium tampak sangat menggugah, bahan murah seperti limbah juga dapat memberikan daya tarik tersendiri berupa semangat pelestarian alam. 2. Keragaman Muatan Nilai dalam Produk Kerajinan Bahan Keras Banyaknya macam bentuk produk kerajinan tidak lepas dari gagasan atau ide manusia yang dapat berawal dari suatu pemikiran dan kehendak melalui tindak cipta karsa. Selanjutnya, cipta karsa tersebut menghasilkan seperangkat karya secara fisik namun mengandung muatan pesan tertentu pula. Oleh sebab itu pesan yang dapat kita ciptakan atau picu [dirasakan penikmatnya] dapat dipilah menjadi Produk dengan nilai fungsional. Produk dengan nilai informatif. Produk dengan nilai simbolik. Produk dengan nilai prestise [wibawa] Memperhatikan dan mempertimbangkan seperti apa muatan yang dibawa oleh produk akan menentukan kualitasnya pula. Jika kita ingin membuat produk yang memiliki fungsional, maka salah kaprah jika kita malah sibuk dengan nilai simboliknya, begitu pun sebaliknya. Namun, tentunya pernyataan kesalahan di atas hanyalah patokan kasar semata. Bisa jadi suatu produk dapat diciptakan melalui perpaduan beberapa nilai. Perlu menjadi catatan bahwa biasanya produk kerajinan yang berhasil biasanya hanya memiliki jenis nilai minim namun benar-benar mengena [sederhana namun apa yang ingin disampaikan jelas]. 3. Aspek Rancangan dalam Produk Kerajinan Bahan Keras Proses pembuatan sebuah produk kerajinan tidak terlepas dari salah satu unsur penting yaitu bagaimana melakukan pertimbangan saat membuat rancangan yang dapat melibatkan berbagai aspek teknologi serta mengandung tanggung jawab terhadap budaya bangsa Indonesia. Produk kerajinan mengandung banyak faktor yang perlu menjadi bahan acuan dan pertimbangan. Adapun faktor-faktor permasalahan objektif yang diperlukan untuk diketahui sebelum perancangan adalah sebagai berikut Faktor Teknis yang meliputi metode produksi yang handal, penerapan daya mesin atau manual, dan, tingkat kemahiran sumber daya manusianya. Faktor Ekonomis, yakni pemasaran yang tahan persaingan, sistem pemasokan atau distribusi, kebijakan penciptaan [hak cipta], nilai jual dan keberadaan suku cadang [sumber daya bahan dan alat], serta selera masyarakat terhadap produk tersebut. Faktor Ergonomis kenyamanan, keamanan, kesesuaian, dan kepraktisan. Faktor Sains dan Teknologi terdapat unsur kebaruan atau temuan baru [inovasi atau modifi kasi], selalu mengikuti perkembangan pengetahuan dan teknologi. Faktor Estetika menampilkan bentuk keindahan, memiliki daya pikat, terjadi keserasian, penggarapan yang rinci/detail, perupaan atau pewarnaan, kesan atau gugahan yang ditampilkan. Faktor Kondisi Lingkungan nilai budaya, kondisi lingkungan atau wilayah setempat. Jenis dan Karakteristik Kerajinan Bahan Keras Terdapat dua jenis utama dari bahan untuk kerajinan bahan keras, yaitu bahan keras alami dan bahan keras buatan. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing jenis bahan keras untuk kerajinan. Bahan Keras Alam Bahan keras alam adalah bahan untuk karya kerajinan yang diperoleh dari alam sekitar dan merupakan sumber daya alam baik hutan, bumi, maupun perairan di alam, misalnya di bentang alam Indonesia [Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 12]. Misalnya kayu, bambu, batu, rotan dan sebagainya. Kebanyakan orang memilih benda keras untuk produk fungsional yang membutuhkan penggunaan dalam waktu jangka panjang. Karena kerajinan yang terbuat dari benda keras memiliki kecenderungan kuat dan tahan lama bahkan bertahun-tahun lamanya. Selain itu, bahan keras alam memiliki daya tarik tersendiri karena keaslian dan keistimewaan bahan asli yang natural dari alam. Berikut adalah beberapa contoh bahan yang termasuk bahan keras buatan dan dapat digunakan untuk membuat kerajinan adalah kayu, bambu, dan rotan yang akan dijelaskan karakteristiknya di bawah ini. 1. Kayu Banyak pohon yang kayunya dapat dimanfaatkan untuk bahan keras alami. Beberapa macam jenis kayu tersebut di antaranya adalah; albasia, pinus, mahoni, jati, hitam, nangka, kelapa, lame, albasia, sungkai, kamper, meranti, dsb. Masing-masing kayu memiliki karakteristik dan ciri yang berbeda. Namun, selain keras kayu juga secara umum memiliki serat atau urat kayu, dan lingkaran tahun yang indah. Kayu bersifat tahan lama dan dapat dibentuk dengan diukir. Sebagian dapat memuai karena perubahan suhu, tidak demikian untuk kayu jati. Ada yang memiliki beban ringan seperti lame dan albasia, ada pula yang berat seperti jati. 2. Bambu Bambu memiliki batang yang kuat, namun akan terjadi pelapukan jika terkena air secara terus menerus. Berbeda dengan kayu yang utuh, bamboo memiliki rongga kopling di dalamnya, dengan ukuran diameter 1 hingga 20 cm. Sehingga bahan ini dapat dibuat sebagai wadah dalam kerajinan. Bambu jug memiliki ruas batang. yang unik. Terkadang dalam pembuatan kerajinan, bentuk alami bambu sangat ditonjolkan. Tekstur batangnya halus meskipun tidak diamplas. Bambu dapat dipotong berbentuk sayatan ataupun bentuk utuh. 3. Rotan Memiliki batang yang kuat, bahkan lebih kuat dari bamboo, terutama pada bagian serat batangnya. Rotan yang dimanfaatkan sebagai kerajinan ada yang berongga dan ada yang tidak. Yang berongga mempunyai ukuran ½ cm hingga 1 cm. Sedangkan yang tidak berongga merupakan bagian dalam dari rotan. Rotan memiliki ruas batang namun lebih samar dibanding bambu. Tekstur batangnya halus meskipun tidak diamplas. Rotan dapat dipotong berbentuk sayatan ataupun bentuk utuhan. Rotan memiliki bentuk yang panjang bisa mencapai 10 meter karena hidupnya menjalar dan melilit, sedangkan panjangnya selalu bertambah. Bahan Keras Buatan Bahan keras buatan adalah bahan untuk karya kerajinan yang diolah dan dicampur dengan bahan tertentu sehingga menjadi keras, dan memiliki sifat kuat dan tahan lama [Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 13]. Bahan-bahan yang digunakan untuk kerajinan berupa kaleng, kaca, dan sebagainya. Berbagai bahan keras buatan dan karakteristiknya akan dijelaskan pada pemaparan di bawah ini. 1. Kaca Kaca memiliki wujud yang transparan dan bening. Ketebalannya bervariasi antara 1 mm hingga 2cm tergantung dari kebutuhan. Permukaannya licin dan mengkilap. Jika ingin dilukis maka harus menggunakan cat khusus yang dapat menempel pada permukaan kaca. Kaca dapat dilebur dan dibentuk dalam kondisi panas yang membuat wujudnya menjadi lunak. 2. Logam Logam terdiri dari berbagai warna, ada yang perak, emas, ada yang kemerahan/kecoklatan, dan juga berwarna perak keabu-abuan. Bentuknya bervariasi, ada yang tebal dan berat, ada pula yang pipih dan tipis serta ringan. Logam mudah terkorosi [berkarat] oleh udara, sehingga tidak jarang dilapisi dengan krom atau lapisan emas murni untuk mengatasinya. Ada pula yang melapisinya dengan cat. Artinya, perawatan pada produk kerajinan logam juga cukup membutuhkan perhatian lebih agar tidak cepat pudar. Proses Produksi Kerajinan Bahan Keras Selain memiliki banyak pilihan bahan, teknik yang digunakan untuk menciptakan kerajinan bahan keras juga sangat bervariasi. Beberapa teknik yang dapat digunakan untuk membuat kerajinan bahan keras di antaranya adalah teknik pahat/ukir, cukil, anyam, potong sambung, lukis, batik, tatah, dan sebagainya. Beragam benda kerajinan dari bahan keras alam dan buatan dapat diciptakan dan dibuat berdasarkan bentuk dan bahan yang digunakan. Semua disesuaikan dengan jenis bahan yang digunakan, kemanfaatan, dan rancangan produk kerajinan. Oleh karena itu, proses produksi kerajinan bahan keras sangat bergantung pada produk apa yang akan dibuat. Untuk itu, berikut adalah beberapa proses produksi yang meliputi teknik, alat, bahan, dan langkah pembuatan kerajinan bahan keras berdasarkan bahan dan produk yang akan dibuat, dimulai dari kerajinan bahan keras alam. Kerajinan Bahan Keras Alam Beberapa proses produksi kerajinan bahan keras alam akan diuraikan secara singkat pada penjelasan di bawah ini, meliputi kerajinan kayu, bambu, dan rotan. Proses Produksi Kerajinan Kayu Indonesia memiliki hutan tropis yang banyak menyimpan kekayaan alam kayu terbesar di dunia. Kayu-kayu yang dihasilkan pun banyak macamnya. Di antaranya adalah kayu jati, kayu mahoni, kayu pinus, kayu sawo, kayu hitam, kayu nangka, kayu kelapa, dsb. Produk kerajinan yang dihasilkan dari kayu juga bervariasi, mengikuti teknik pembuatan dan tekstur kayunya. Bahan Produksi Pembuatan Kerajinan Keras dari Kayu Bahan utama yang digunakan dalam membuat kerajinan ini adalah kayu. Jenis kayu dapat dipilih dan disesuaikan dengan rancangan. Sehingga pada umumnya, bahan dari pembuatan kerajinan keras dari kayu meliputi aneka kayu, lem kayu, dan cat kayu. Alat Produksi Pembuatan Kerajinan Bahan Kayu Peralatan kerajinan bahan kayu di antaranya; gergaji, pahat, cukil, palu, kuas, amplas, dan beberapa mesin seperti; mesin bubut, mesin pemotong kayu, dsb. Produk Kerajinan Kayu Berikut ini adalah beberapa contoh kerajinan kayu yang selalu menjadi andalan Indonesia di setiap event pameran a. bingkai foto ukir, b. vas bubut dan ukir, c. aneka rumah adat dan kendaraan, dan d. miniatur kendaraan. Proses Pembuatan Kerajinan Kayu Teknik yang dapat dilakukan dalam pembuatan kerajinan dari kayu diantaranya adalah teknik ukir, teknik bubut, teknik potong sambung, teknik bor, dan beberapa teknik lainnya. Dari sekian teknik tentunya yang paling sulit adalah teknik ukir, karena mengukir tidak sembarang orang bisa, diperlukan keterampilan yang baik agar hasilnya juga berkualitas dan tidak boros bahan dasar. Cetak/gambar huruf, motif, atau ornamen yang akan dibuat di atas kayu. Kayu yang dicetak dipotong dengan gergaji scroll. Potongan huruf, motif, atau ornamen diberi warna dengan cat kayu glosi [mengkilap] atau dof [tidak mengkilap]. Susun huruf atau ornamen membentuk pajangan papan nama atau karya lainnya sesuai dengan keinginan. Beri lubang dan gantungan tali atau fungsi pajang lainnya. Ragam Hias dalam Produk Kerajinan Kayu Indonesia memiliki kekayaan budaya, begitu juga ragam hias Nusantara. Setiap daerah mempunyai ragam hias yang berbeda ciri khas yang satu dengan lainnya. Ragam hias Indonesia merupakan kekayaan bangsa yang belum dapat disaingi oleh bangsa lain di dunia. Berbagai ragam hias produk kerajinan kayu di Indonesia meliputi Ragam hias Toraja [Sulawesi Selatan], masing-masing memiliki nama dan makna simbolis, jika diartikan semua melambangkan nilai-nilai budaya dalam kehidupan warga Toraja yang harus mematuhi larangan adat dan mencintai alam tempat tinggal. Ragam hias Jepara [Jawa Tengah], arah gerak garis ukiran yang pasti, mencerminkan adanya keteraturan, kepastian yang sejalan dengan landasan pola berfi kir yang tumbuh didalam masyarakatnya yang mentaati ajaran-ajaran agama. Ragam hias Padang [Sumatera Barat], ungkapan pepatah Minangkabau “alam takambang jadi guru”, bahwa alam memiliki makna yang mendalam dengan segala bentuk, sifat, serta segala yang terjadi di dalamnya, merupakan sesuatu yang dapat dijadikan sebagai pedoman, ajaran, dan guru. Ragam hias Papua, Bagi penduduk asli suku asmat, seni ukir kayu lebih merupakan sebuah perwujudan dari cara mereka dalam melakukan ritual untuk mengenang arwah para leluhurnya yang selalu berjuang dalam kehidupan yang akan membawanya ke alam kematian. Kerajinan Keras dari Bambu Tanaman bambu sejak dahulu telah dibudidayakan di Indonesia, India, dan Bangladesh. Istilah lain untuk bambu adalah buluh, aur, atau eru. Bambu merupakan sumber bahan bangunan yang dapat diperbaharui dan banyak tersedia di Indonesia. Dari sekitar spesies bambu di dunia, 125 spesies asli tumbuh di Indonesia. Bahan Pembuatan Kerajinan Bambu Bahan yang digunakan untuk membuat kerajinan bambu adalah bambu batangan atau pun yang sudah disayat, dan sebagainya. Adapun beberapa jenis tanaman bambu yang dapat dijadikan produk kerajinan adalah; bambu andong, bambu tali, bambu atter, bambu talang, bambu tutul, bambu cendani, bambu cengkoreh, dan lainnya. Alat Pembuatan Kerajinan Bambu Alat yang digunakan untuk membuat kerajinan bambu adalah parang, palu, gergaji, pisau raut, tang, tatah, meteran, kuas, bor, dsb. Produk Kerajinan Bambu Produk kerajinan dari bahan bambu sudah banyak dibuat orang sejak dahulu kala. Keberadaaan sumber daya alamnya yang melimpah membuat kerajinan dari bahan bambu menduduki nilai jual yang relatif rendah, kecuali produk-produk berkualitas tinggi seperti interior rumah. Beberapa contoh dari kerajinan bambu, meliputi sandal dari bambu, aneka alat rumah tangga, kap lampu, dan ranjang/tempat tidur dari bambu. Proses Pembuatan Kerajinan Bambu Proses pembuatan kerajinan bambu perlu pengetahuan yang tidak terlalu sulit. Kenali bambu dengan baik, agar ketika dibuat kerajinan, bambu tidak mudah pecah. Adapun cara memilih bambu yang baik untuk digunakan adalah Pilihlah bambu yang tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua. Setelah ditebang, lalu potong sepanjang dua atau sampai tiga ruas. Simpan di tempat yang sejuk dan tegakan hingga 5 sampai 6 hari. Pilihlah bambu yang memiliki ruas paling panjang agar mudah dibentuk kerajinan apa saja. Di bawah ini merupakan proses pembuatan kerajinan bambu untuk dibuat menjadi kopyah. Pilih bambu, potong, buat iratan. Bambu iratan 0,3cm – 1,5cm dianyam. Anyam menyilang. Pilih bambu, potong, buat iratan. Bambu iratan 0,3cm – 1,5cm dianyam. Anyam menyilang. Potong kopiah persegi panjang, disambungkan satu sama lainnya. Buat potongan oval untuk tutup. Sambung dengan lem. beri hiasan pinggir. Kopyah dapat dipadukan dengan berbagai warna. Di dalamnya bisa dimasukkan kopyah hitam dari kain agar lebih nyaman. Kerajinan Rotan Rotan atau rattan adalah sejenis tanaman akar-akaran liar yang banyak tumbuh di daerah hutan hujan tropis. Indonesia merupakan salah satu penghasil rotan terbesar di dunia karena hampir 30 % rotan mentah di dunia dihasilkan oleh Indonesia. Bahan Pembuatan Kerajinan Rotan Bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan kerajinan rotan adalah rotan, yang terbagi dalam 3 bagian, yakni rotan kupasan/ kulit luar [pell] sebagai pengikat atau bahan anyaman, rotan batang yang langsung dipoles, dan rotan isi yang biasa disebut dengan fi trit/petrik. Selain rotan, bahan lain yang dibutuhkan untuk pembuatan kerajinan bahan keras rotan adalah miyak tanah atau belerang untuk pemasakan, pelitur dan cat warna. Alat Pembuatan Kerajinan Rotan Alat yang digunakan untuk membuat kerajinan rotan meliputi gunting rotan, palu, alat pembengkok, bor, amplas, gergaji, kompor, kuas cat, dsb. Produk Kerajinan Rotan Berbagai kerajinan rotan yang umumnya dibuat umumnya adalah alat-alat perabotan rumah tangga seperti meja, kursi, tutup lampu, tutup makanan, tempat payung, almari, dan tempat tidur. Namun, beberapa pengrajin juga membuat mainan seperti kuda-kudaan bahkan boks ayunan tempat tidur bayi. Contoh produk rotan lainnya adalah hiasan gerobak becak, aneka tas Kalimantan, dan tas rotan masa kini. Proses Kerajinan Rotan Setelah dibersihkan dari pelepah yang berduri, rotan harus dilakukan pengawetan dan terlindung dari jamur blue stain. Secara garis besar terdapat dua proses pengolahan bahan baku rotan, yaitu; pemasakan dengan minyak tanah untuk rotan berukuran sedang/besar dan pengasapan dengan belerang untuk rotan berukuran kecil. Selanjutnya rotan dapat diolah menjadi berbagai macam bahan baku, misalnya dibuat peel [kupasan], polis, dan fi trit. Proses pembuatan anyaman rotan dilakukan beberapa tahapan antara lain Pembuatan kerangka, untuk produk ukuran besar seperti kursi, meja, lemari, rak, dan sebagainya dibentuk kerangka menggunakan rotan dengan diameter besar. Dimana dalam proses pembuatan kerangka menggunakan alat pembengkok agar rotan tersebut bisa dilekukkan sesuai dengan model desainnya. Penganyaman, proses ini bertujuan untuk membentuk produk sesuai desain. Rotan yang digunakan dapat berupa rotan polis yang sudah dibersihkan kulitnya berwarna putih atau kulit rotan. Pengecatan, yaitu memberikan warna dasar pada produk tersebut dengan menggunakan kuas. Proses finishing, adalah proses yang merupakan tahap terakhir dalam proses pembuatan produk. Di mana dalam prosesnya yaitu antara lain dengan pengamplasan untuk menghilangkan bulu-bulu rotan. Baru kemudian rotan di vernis atau dipelitur. Kerajinan Bahan Keras Buatan Beragam benda kerajinan dari bahan buatan dapat diciptakan dan dibuat berdasarkan bentuk dan bahan yang digunakan. Bahan-bahan yang digunakan bisa berupa kaleng, kaca, logam, dan sebagainya. Teknik yang digunakan juga sangat bervariasi, diantaranya bisa berupa lukis ataupun dipotong dan dirakit, dicor dan teknik lainnya. Kerajinan Kaca Kaca dapat dibentuk dengan cara dilukis. Lukis kaca adalah jenis kerajinan yang menampilkan gaya lukisan di atas media kaca. Gaya lukisan yang sering digunakan adalah dekoratif, karena lukisan dibuat dengan banyak elemen hiasan pada setiap ornamen yang digunakan. Dilihat dari pewarnaan yang sering digunakan, lukis kaca memiliki kecenderungan transparan. Sehingga jika digunakan sebagai penghias ruangan nampak tembus pandang. Bahan Pembuatan Lukisan Kaca Bahan yang diperlukan dalam pembuatan lukis kaca adalah kaca, cat, dan tiner. Alat Pembuatan Lukis Kaca Dalam pembuatan produk kerajinan lukis kaca diperlukan alat utama yaitu pena khusus yang berfungsi untuk mengeluarkan tinta outline pada obyek hias pada lukis kaca. Selain itu, alat pembuatan lukisan kaca yang lainnya meliputi kertas rancangan, pisau kertas, pena kaca, kuas, meja, lap. Produk Kerajinan Lukis Kaca Kerajinan lukis kaca tidak hanya dibuat pada kaca dengan bentuk datar saja melainkan juga dalam bentuk cembung atau cekung. Banyak pula yang dilukis di permukaan gelas, piring atau botol. Dengan menggunakan teknik yang berbeda, hasilnya pun unik dan berbeda. Proses pembuatan kerajinan lukis kaca Di bawah ini ditampilkan proses pembuatan kerajinan lukis kaca. Tema yang diambil adalah wayang. Tahap-tahapnya sebagai berikut Kerajinan Logam Bahan alam yang termasuk dalam kategori logam juga banyak macamnya, seperti emas, perak, perunggu, aluminium, besi, dan kuningan. Kamu perlu untuk mengetahuinya. Namun berbagai logam ini harus diolah terlebih dahulu, dan sebagian logam akan dicampurkan satu dengan lainnya untuk membuat logam buatan jenis baru yang memiliki berbagai keunggulan tertentu. Bahan Pembuatan Kerajinan Logam Bahan utama pembuatan kerajinan logam [besi, aluminium, perunggu, perak, emas, dan timah], biasanya berupa lembaran atau batangan, dan cat warna untuk logam yang tahan lama. Alat Pembuatan Kerajinan Logam Alat pembuatan kerajinan logam di antaranya gunting, seng, cetakan, dan kuas. Contoh Produk Kerajinan Logam Produk kerajinan logam yang dihasilkan para perajin dibuat dengan cara-cara tradisional. Berbagai produk kerajinan logam yang dibuat biasanya sebagai asesoris, hiasan interior, perabotan rumah tangga dan sebagainya. Produk dari logam awalnya hanya menonjolkan warna aslinya namun ada juga yang diberi cat agar terlihat lebih berbeda. Beberapa contoh produk kerajinan logam lainnya meliputi bros, hiasan gajah, teko, dan cangkir. Proses Pembuatan Kerajinan Logam Pembuatan kerajinan logam yang dilakukan dengan cara tradisional adalah dengan membentuknya dengan tangan dan bantuan alat sederhana. Di bawah ini disajikan pembuatan kaleng wadah kerupuk yang dibuat dengan desain sederhana dan sudah sejak lama desain tidak berubah namun menjadi unik dan masih banyak dicari orang karena klasiknya. Kemasan Produk Kerajinan Bahan Keras Kemasan produk adalah bagian terluar yang membungkus suatu produk dengan tujuan untuk melindungi produk dari cuaca, guncangan dan benturan-benturan terhadap benda lain. Selain itu, kemasan juga dapat dibuat untuk mempercantik sekaligus memberikan citra [branding] yang lebih baik terhadap produk, sehingga konsumen lebih percaya terhadap kualitas produk. Referensi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. [2017]. Prakarya SMP/MTs Kelas IX. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Video yang berhubungan Video yang berhubungan
Salahsatu contoh kerajinan dari limbah plastik yang bisa dibuat dengan mudah di rumah adalah dompet. Berikut ini perincian tentang bahan, alat, dan cara membuat karya kerajinan dompet dari bahan limbah plastik. 1. Bahan kerajinan dompet dari plastik. Bahan bisa dibuat dari sisa plastik kemasan minuman, sedotan, plastik kemasan detergen, sampul
Produkkerajinan anyaman adalah benda benda kerajinan yang dibuat dengan cara menindihkan bahan anyaman satu sama lain sehingga bahan anyaman tersebut saling menyilang. 2. Produk Kerajinan dengan Teknik Potong Sambung Berikut ini beberapa jenis ikan hias air tawar yang banyak diperdagangkan dan dibudidayakan secara meluas di indonesia : 1.
Dilansirdari Encyclopedia Britannica, produk kerajinan berikut dibuat dengan teknik anyaman, kecuali vas bunga keramik. Navigasi Tulisan Kerajinan yang dibuat semata-mata Sebagai hiasan pada suatu benda atau sebagai pajangan suatu ruang dan tidak memiliki makna tertentu selain menghias, yaitu fungsi?
7 Pada pembuatan karya kerajinan pigura dari kertas ata karton, kita menerapkan teknik berikut, kecuali teknik
Kerajinanfungsi hias dibuat dengan tujuan sebagai berikut. 1. Untuk memenuhi kebutuhan. Perajin telah mempertimbangkan tujuan dari pembuatan produk kerajinan fungsi hias adalah untuk penghias. Contoh: a. hiasan dinding; untuk memperindah dinding ruangan seperti kaca patri, lukis kaca, tapestri, kerajinan logam. b.
. 61klk6dgwm.pages.dev/52061klk6dgwm.pages.dev/44161klk6dgwm.pages.dev/56961klk6dgwm.pages.dev/80061klk6dgwm.pages.dev/15361klk6dgwm.pages.dev/61961klk6dgwm.pages.dev/74961klk6dgwm.pages.dev/21461klk6dgwm.pages.dev/51061klk6dgwm.pages.dev/72861klk6dgwm.pages.dev/99861klk6dgwm.pages.dev/53961klk6dgwm.pages.dev/98761klk6dgwm.pages.dev/81861klk6dgwm.pages.dev/332
produk kerajinan berikut dibuat dengan teknik anyaman kecuali