Langkahlangkah persiapan sebelum saat memasukan bibit lele ke di dalam drum sbb: Buat lubang di salah satu permukaan drum. Lalu, susun drum-drum tersebut di rak yang telah di sediakan atau di atas tanah. Masukan tanah yang dicampur pupuk kandang lebih-lebih dahulu ke di dalam basic drum, sebanyak 0,5 sampai 1 kilo gram.
404 Not Found - NotFoundHttpException 1 linked Exception ResourceNotFoundException » [2/2] NotFoundHttpException No route found for "GET /Money/apa-pengertian-bisnis-online-4838458" [1/2] ResourceNotFoundException Logs Stack Trace Plain Text Berikutcara budidaya ikan lele menggunakan kolam terpal 1. Buat media atau tempat menggunakan terpal Sebelum mulai menebar benih ikan lele, harus terlebih dahulu membuat kolam dari terpal. Bentangkan terpal yang telah disiapkan hingga membentuk kolam. Lalu diberi penyangga besi maupun batu bata agar tetap aman. Halo Bapak/Ibu Pembudidaya! Ikan lele terkenal mudah dibudidayakan karena mereka bisa tumbuh di kolam yang kecil dengan tingkat kepadatan yang tinggi. Oleh karena itu, ikan ini cocok dibudidayakan baik oleh Pembudidaya pemula maupun senior. Selain mudah dibudidayakan, persiapan dan tahapan budidaya ikan lele juga tidak terlalu baca terus artikel ini untuk mengetahuinya! Prospek Bisnis Ikan LeleJenis-Jenis Ikan Lele1. Lele Dumbo2. Lele Sangkuriang3. Lele Phyton4. Lele Mutiara5. Lele LokalTahapan Budidaya Ikan LeleTips Budidaya Ikan Lele1. Persiapan Kolam Ikan Lele2. Pemilihan Bibit Lele3. Pemilihan Pakan Ikan Lele4. Pencegahan Hama dan PenyakitTingkatkan Kualitas Budidaya dengan eFisheryKuIngin Informasi Lebih Detail Tentang Produk? Prospek Bisnis Ikan LeleSumber Dokumentasi eFisheryIkan lele memiliki peluang pasar yang luas, mulai dari tukang sayur, pedagang di pasar, pedagang lele pinggir jalan, hingga restoran mewah. Ikan lele lebih mudah dibudidayakan dibanding ikan lainnya karena bisa tahan dikembangbiakkan dalam kolam kecil dengan modal yang tidak besar. Selain itu, harga ikan lele juga cenderung termasuk ikan yang mudah dipasarkan jika kualitasnya baik saat dipanen. Untuk membuat lele laku dengan cepat, Bapak/Ibu bisa menjual ikan melalui fitur Lapak Ikan di aplikasi eFisheryKu. Promosi ikan lele melalui dari mulut ke mulut, juga sudah menjadi hal yang lumrah dilakukan Pembudidaya untuk memasarkan hasil panen mereka. Semakin Bapak/Ibu bekerjasama dengan banyak pihak, semakin mudah pula hasil panen untuk membuat lele lebih laku di pasaran, hendaknya Bapak/Ibu tahu jenis daging lele yang digemari oleh masyarakat. Hal ini disebabkan karena berbeda jenis lele, berbeda juga rasa dagingnya. Yuk, pelajari jenis-jenis lele dahulu sebelum memulai budidaya!Baca Juga Jual Ikan Lele Segar Terbaik – Harga Terbaru dan Terupdate!Jenis-Jenis Ikan LeleSumber Dokumentasi eFishery1. Lele DumboLele asli Taiwan ini bisa tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan lele lokal asli Indonesia. Walaupun begitu, tekstur daging lele lokal lebih enak dan lebih segar dari lele dumbo. Lele dumbo dinilai lebih menghasilkan ukuran panen yang lebih besar karena lele dumbo mempunyai efisiensi pakan yang lebih tinggi serta dapat dipijah sepanjang Lele SangkuriangIkan lele sangkuriang merupakan ikan yang dihasilkan dari perbaikan genetik yang dilakukan oleh Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar BBPBAT. Selain karena jumlah telurnya yang lebih banyak dari lele jenis lainnya, kelebihan lele sangkuriang adalah bisa tumbuh lebih cepat dibanding lele lokal dan lele Lele PhytonDisebut lele phyton karena lele ini memiliki bentuk kepala yang menyerupai ular phyton. Ukuran lele phyton lebih panjang dan bentuk ekornya juga lebih bulat dibanding dengan lele jenis lainnya. Lele Phyton tahan di cuaca dingin, sehingga Survival Rate yang dimilikinya mencapai 90%.4. Lele MutiaraLele Mutu Tinggi Tiada Tara atau yang biasa disingkat Lele mutiara ini mempunyai pertumbuhan yang lebih cepat 10-40% dari lele lainnya. Lele mutiara cocok untuk tumbuh di air yang memiliki suhu 15-35 derajat celsius dengan pH 5-10. Lele jenis ini bisa dipanen hanya dalam kurun waktu 2-3 bulan dengan ukuran 6-10 ekor/ Lele LokalLele lokal adalah lele asli Indonesia yang memiliki daging gurih dengan kandungan lemak yang rendah. Namun kelemahannya adalah pertumbuhannya yang relatif lambat dari jenis lele yang lain sehingga angka FCR-nya menjadi Budidaya Ikan LeleSumber Dokumentasi eFisheryTahapan pertama dalam budidaya ikan lele adalah persiapan kolam. Ikan lele cocok dibudidayakan dengan kolam tanah, kolam beton, ataupun kolam terpal. Masing-masing kolam memiliki kelebihan dan kekurangan. Bapak/Ibu tinggal menyesuaikannya dengan kebutuhan dan keinginan Bapak/Ibu bibit ikan lele ditebarkan ke kolam, sebaiknya bibit melalui proses aklimatisasi terlebih dahulu. Proses aklimatisasi adalah proses yang dilakukan agar bibit ikan lele bisa melakukan penyesuaian dengan kondisi air dan kolam yang baru. Proses aklimatisasi bisa dilakukan dengan menggunakan wadah pengangkut benih yang diletakkan di dalam kolam sekitar 15—20 menit lalu biarkan udara di sekitar kolam masuk ke dalam wadah. Selanjutnya, masukkan air kolam ke dalam wadah sampai wadah tersebut penuh. Terakhir, tuang benih ke dalam kolam secara bibit melalui proses aklimatisasi, saatnya Bapak/Ibu menebarkan bibit ke kolam secara hati-hati. Pastikan suhu air yang ada di kolom budidaya sama dengan suhu kolam di tempat lele Bapak/Ibu bisa memberikan suplemen ikan setelah lele 1 hari berada di kolam. Suplemen berguna untuk membantu pembentukan sistem kekebalan tubuh yang baik dan sehat, sehingga bibit ikan lele tidak mudah yang sudah ditebarkan ke kolam membutuhkan 3-4 bulan untuk siap dipanen. Ikan lele yang sudah layak dipasarkan adalah ikan yang memiliki ukuran 4-7 ekor per kilogram. Sebelum panen, sebaiknya ikan lele dipuasakan selama 1 hari. Proses puasa ini bertujuan untuk mengosongkan perut ikan lele agar tidak ada terlalu banyak kotoran ketika akan Juga Pendederan & Pembenihan yang Tepat saat Budidaya Ikan LeleTips Budidaya Ikan LeleSumber Dokumentasi eFishery1. Persiapan Kolam Ikan LeleDalam budidaya ikan lele, kolam tidak hanya diisi air. Kolam membutuhkan kapur dan pupuk agar ikan lele bisa tumbuh dengan baik. Kapur berguna untuk menyeimbangkang pH dan memberantas mikroorganisme patogen, sedangkan pupuk berguna untuk menumbuhkan plankton dan fitoplankton yang akan menjadi pakan alami ikan ditaburi kapur dan pupuk, isi kolam dengan air sebanyak 30-40 cm dan diamkan selama seminggu di bawah sinar matahari. Jika kolam sudah berwarna hijau, artinya pakan alami ikan lele yang berupa fitoplankton sudah tumbuh. Lalu, isi air kolam secara bertahap hingga mencapai ketinggian 100-120 Pemilihan Bibit LeleSebelum membeli bibit lele di toko bibit, sebaiknya Bapak/Ibu mengetahui ciri-ciri bibit yang berkualitas terlebih dahulu. Bibit lele yang berkualitas tinggi memiliki gerakan yang lincah, warna kulit yang gelap, serta berukuran 5-7 cm. Selain itu, bibit lele yang baik memiliki nafsu makan yang tinggi dan tidak mempunyai luka di lele yang akan Bapak/Ibu pilih untuk dibudidayakan juga harus diperhatikan. Hal ini karena ada jenis lele yang bisa tumbuh dengan cepat dan ada pula yang pertumbuhannya lambat. Jadi, sesuaikan jenis lele dengan kebutuhan budidaya, ya!3. Pemilihan Pakan Ikan LelePakan yang ideal untuk pertumbuhan ikan lele harus mengandung sekitar 30% protein, 10-20% karbohidrat, dan vitamin-vitamin lainnya. Agar tidak bingung mengatur kandungan gizi dalam pakan ikan lele, Bapak/Ibu bisa membeli pelet buatan yang ada di dalam pelet buatan pabrik sudah diatur oleh ahli gizi ikan. Pelet untuk lele dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu pelet apung dan pelet tenggelam. Pelet apung mengandung protein yang lebih tinggi dan biasanya sering digunakan oleh Pembudidaya ketika mendekati masa membantu Bapak/Ibu memilih antara pakan alami dan buatan, yuk ketahui perbedaan antar keduanya. Pakan alami adalah pakan yang terbuat dari bahan-bahan yang berasal dari alam atau bahan organik, sedangkan pakan buatan adalah pakan yang dibuat di pabrik secara bisa memberikan ikan lele pakan alami yang berupa bekicot, cacing, belatung lalat, eceng gondok, dan fermentasi ampas tahu. Untuk pakan buatan, Bapak/Ibu bisa memilih antara pelet apung atau pelet Pencegahan Hama dan PenyakitHama predator yang mengganggu pertumbuhan lele adalah linsang, ular, sero, musang air, dan burung. Bapak/Ibu bisa memasang saringan pada jalan masuk dan keluar air atau memasang pagar di sekeliling kolam untuk mencegah untuk penyakit ikan lele, biasanya disebabkan oleh protozoa, bakteri, dan virus. Ketiga mikroorganisme ini bisa menyebabkan penyakit bintik putih, kembung perut, dan luka di kepala & ekor yang akan mematikan lele. Untuk mencegahnya, Bapak/Ibu harus menjaga kualitas air, mengontrol kelebihan pakan, menjaga kebersihan kolam, dan mempertahankan suhu kolam pada kisaran 28 derajat Juga Cara Pemijahan Ikan Lele agar Sukses Panen Berlimpah!Tingkatkan Kualitas Budidaya dengan eFisheryKuTips dan cara budidaya ikan lele bagi pemula di atas bisa diterapkan kapan saja dan oleh Pembudidaya pemula maupun Pembudidaya senior. Kuncinya adalah ketelatenan agar menghasilkan panen karena itu, eFisheryKu hadir untuk membantu Pembudidaya agar sukses panen dan mendapatkan untung yang besar. Dengan fitur yang lengkap, eFisheryKu bisa membantu Pembudidaya pemula menjalankan bisnis budidaya. Ingin Informasi Lebih Detail Tentang Produk? Isi data diri Bapak/Ibu di formulir berikut ini. Tim kami akan segera menghubungi Bapak/Ibu melalui nomor handphone yang terlampir. Pastikan data yang diisi sudah benar. Aplikasi ini menyediakan fasilitas dan layanan lengkap seperti akses ke lembaga finansial, penyediaan pakan, informasi budidaya, edukasi budidaya, promosi, dan penawaran menarik aplikasi eFisheryKu di Google Play Store dengan mengunjungi link di bawah ini! CaraBudidaya Ikan Lele. Membuat Kolam Lele; Hal terpenting dalam membudayakan ikan lele adalah membuat kolak. Bagi pemula yang tidak memiliki lahan luas, bisa memanfaatkan lahan sempit untuk membuat kolam dari terpal. Nah, cara budidaya ikan lele yang selanjutnya yaitu memeliharanya. Umumnya memelihara lele harus memperhatikan pakan yang- Berikut ini cara budi daya ikan lele di kolam terpal. Lele merupakan ikan air tawar, berpatil, badannya licin, bagian mulutnya bersungut, warna punggungnya hitam kadang-kadang agak kelabu, bagian perutnya berwarna putih agak kelabu, begitu dalam KBBI. Apabila dilakukan secara intensif, budi daya ikan lele akan sangat menguntungkan. Penggunaan kolam terpal untuk budi daya ikan lele bisa menjadi satu alternatif sebagai pemanfaatan pekarangan rumah. Baca juga Dorong Ketahanan Pangan, eFishery Kolaborasi dengan Pembudidaya Ikan di Daerah Baca juga Kisah Sukses iForte Digitalisasi UMKM JALA tech di Budidaya Tambak dan Lemonto di Olahan Lemon PETERNAK IKAN LELE - Kelompok Usaha Ternak Ikan Lele 07 Cimone, Karawaci, Kota Tangerang, sukses dalam membudidayakan ikan lele di masa pandemi ini, Jumat 15/10/2021. Permintaan ikan lele dari Kutil 07 Cimone ini yang makin terus meningkat, tidak saja di tingkat lokal bahkan dilirik oleh pembeli dari negeri jiran Malaysia. WARTA KOTA/NUR ICHSAN WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN Sebelum melakukan budidaya, kenali dulu syarat hidup ikan lele sebagaimana dikutip dari Syarat Hidup Ikan Lele 1. Ikan lele dapat hidup pada suhu 20 derajat Celcius dengan suhu optimal antara 25 sampai 28 derajat Celcius. Untuk pertumbuhan larva diperlukan kisaran suhu antara 26 sampai 30 derajat Celcius dan untuk pemijahan 24-28 derajat Celcius. 2. Perairan tidak boleh tercemar oleh bahan kimia limbah industri, merkuri, atau mengandung kadar minyak dan bahan lainnya yang dapat mematikan ikan lele. 3. Ikan lele dapat hidup dalam perairan agak tenang dan kedalamannya cukup walaupun kondisi airnya buruk, keruh, kotor dan hanya mengandung sedikit sekali zat O2 oksigen. 4. Perairan yang baik adalah banyak mengandung zat-zat yang dibutuhkan ikan dan bahan makanan alami perairan tersebut bukan perairan yang rawan banjir. 5. Permukaan perairan tidak boleh tertutup rapat oleh sampah atau daun-daunan hidup jangan menanam terlalu banyak enceng gongok. 6. mempunyai tingkat pH 6,5-9 kesadahan derajat butiran kasar maksimal 100ppm dan optimal 50 ppm, turbidity kekeruhan bukan lumpur antara 30-60 cm, kebutuhan O2 optimal pada range yang cukup lebar dari 0,3 ppm untuk yang dewasa sampai jenuh untuk burayak, dan kandungan CO2 kurang dari 12,8 mg/liter, amonium terikat 147,29-157,56 mg/liter. Pembuatan Kolam Terpal
Kolamikan lele sudah kita buat, kini saatnya mempersiapkan air untuk pembesaran lele. Masukan air dengan ketinggian kira-kira 80-100 cm. Di hari ke dua, masukan probiotik 5ml/m 3. Hari ketiga masukan prebiotik : molase 250 ml/m 3, pada malam harinya taburkan dolomite 150/200g/m 3. Pendahuluan Ikan Lele adalah salah satu ikan yang memiliki nilai ekonomi tinggi di Indonesia. Selain itu, ikan Lele juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia. Oleh karena itu, banyak orang yang mencoba untuk melakukan budidaya ikan Lele. Namun, untuk melakukan budidaya ikan Lele, dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan khusus. Berikut adalah cara membuat budidaya ikan Lele. Pemilihan Lokasi Pertama-tama, Anda harus memilih lokasi yang tepat untuk melakukan budidaya ikan Lele. Lokasi yang ideal adalah daerah yang memiliki suhu air yang stabil, air yang bersih, dan mudah dijangkau. Selain itu, lokasi juga harus terhindar dari polusi dan kerusakan lingkungan. Persiapan Kolam Setelah menentukan lokasi yang tepat, selanjutnya adalah persiapan kolam. Kolam yang digunakan harus memenuhi kriteria sebagai tempat hidup bagi ikan Lele. Kolam harus memiliki ukuran yang cukup besar, kedalaman yang sesuai, dan sistem sirkulasi air yang baik. Selain itu, kolam juga harus dilengkapi dengan perlengkapan seperti filter, aerasi, dan pencahayaan yang cukup. Pemilihan Bibit Setelah kolam siap, selanjutnya adalah memilih bibit ikan Lele yang akan ditanam di dalam kolam. Pilih bibit ikan Lele yang sehat dan berasal dari peternak yang terpercaya. Pastikan bibit ikan Lele yang dipilih sudah melewati masa karantina dan bebas dari penyakit. Pemberian Pakan Agar ikan Lele tumbuh dengan baik, pemberian pakan yang tepat sangat penting. Pilih pakan yang mengandung nutrisi yang cukup dan sesuai dengan usia ikan Lele. Berikan pakan secara teratur dan jangan terlalu banyak atau sedikit. Selain itu, jangan lupa untuk membersihkan sisa pakan yang tidak dimakan oleh ikan untuk menjaga kualitas air di dalam kolam. Perawatan Kolam Perawatan kolam juga sangat penting dalam budidaya ikan Lele. Lakukan perawatan kolam secara teratur seperti membersihkan lumpur dan kotoran di dasar kolam, mengontrol pH dan suhu air, serta melakukan pergantian air secara berkala. Selain itu, lakukan juga kontrol terhadap kualitas air di dalam kolam dengan menggunakan alat ukur seperti TDS meter dan DO meter. Pengendalian Hama dan Penyakit Hama dan penyakit dapat menjadi ancaman bagi budidaya ikan Lele. Oleh karena itu, lakukan pengendalian hama dan penyakit secara teratur. Gunakan obat-obatan yang aman dan sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Selain itu, lakukan juga isolasi terhadap ikan yang terinfeksi penyakit untuk mencegah penyebaran ke ikan yang lain. Pemeliharaan Budidaya Ikan Lele Setelah ikan Lele mencapai ukuran yang cukup besar, selanjutnya adalah memelihara ikan Lele tersebut. Pastikan ikan Lele yang dipelihara tetap sehat dan bebas dari penyakit. Lakukan perawatan kolam dan pemberian pakan secara teratur. Selain itu, lakukan juga pemilihan ikan Lele yang akan dijual dengan selektif untuk menjaga kualitas dan harga jual ikan Lele. Kesimpulan Budidaya ikan Lele merupakan usaha yang menjanjikan di Indonesia. Dengan melakukan cara membuat budidaya ikan Lele yang tepat, Anda dapat memperoleh hasil yang maksimal. Selain itu, budidaya ikan Lele juga dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar lokasi budidaya. Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk mencoba budidaya ikan Lele. Perhatikanbeberapa hal berikut agar budidaya ikan lele anda berkembang dengan baik. Lakukan grading atau pemisahan ikan lele minimal dua minggu sekali. Hal ini bertujuan untuk menyeragamkan ukuran ikan lele dalam ember dan menghindari adanya kanibalisme antar ikan. Ganti air ketika sudah tercium bau tidak sedap dari dalam ember. Budidaya ikan lele jadi salah satu usaha yang banyak dilirik di masa pandemi. Selain cara budidaya ikan lele yang tergolong mudah, usaha ini juga cukup menguntungkan karena perawatan dan pakannya murah. Malahan budidaya ikan lele kini bisa semakin efisien dengan media kolam terpal sehingga tidak membutuhkan lahan yang terlalu luas. Pemula pun bisa melakukannya asalkan tekun dan serius mau mencoba. Dari segi nutrisi, ikan lele memiliki kandungan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia, bahkan kandungannya pun tidak kalah dengan ikan laut. Harganya yang terjangkau menjadikan ikan lele sangat populer di kalangan masyarakat menengah ke bawah. Ada dua jenis bisnis budidaya ikan lele. Beberapa peternak khusus fokus pada pembenihan sementara peternak lainnya lebih memilih fokus membesarkan ikan lele kemudian menjualnya ke pasar. Cara budidaya ikan lele di kolam terpal Ada lima langkah mendasar yang perlu diutamakan sebagai awalan yang ideal dalam usaha memulai bisnis budidaya ikan lele. Bagi pemula yang ingin mencoba, perlu mempersiapkan beberapa hal seperti kecukupan dana, lokasi yang strategis, kesiapan sumber daya manusia yang akan terlibat, dan juga dampak lingkungan terkait limbah dari budidaya ikan lele. Jika semuanya sudah terpenuhi, selanjutnya kamu bisa mulai cara budidaya ikan lele di kolam terpal melalui 5 tahapan berikut 1. Menyiapkan Kolam Kolam yang disiapkan untuk budidaya lele bisa bermacam-macam, seperti kolam terpal, kolam tanah, keramba, dan kolam semen. Ukurannya pun bisa disesuaikan mau yang sedang atau besar. Kolam yang paling banyak digunakan oleh para peternak adalah kolam tanah. Pada proses penyiapan kolam tanah untuk budidaya ikan lele, ada beberapa proses yang perlu dilalui. Mulai dari pengeringan hingga tujuh hari penggemburan agar gas beracun hilang, hingga pengapuran dan pemupukan untuk memastikan kolam bersih dari patogen yang menjadi bibit penyakit. Namun kini inovasi kolam terpal jadi yang banyak dipilih oleh pengusaha karena selain mudah didapat dan murah, kolam terpal juga lebih mudah dalam persiapannya. Berikut cara menyiapkan kolam terpal untuk budidaya ikan lele Bersihkan terpal dengan sabun, bilas sampai bersih, dan keringkan. Bentangkan terpal menyerupai kolam dan sesuaikan dengan ukuran yang diinginkan. Agar bisa berdiri tegak, buat sanggahan pada sisi-sisi kolam menggunakan besi atau susunan batako. Isi terpal dengan air setinggi 20-30 cm lalu diamkan selama 7-10 hari. Tujuannya untuk pembentukan lumut dan fitoplankton secara alami. Kemudian tambahkan lagi air sampai kurang lebih 80-90 cm atau cukup dalam untuk menghindari ikan kepanasan akibat sinar matahari yang tembus sampai ke dasar kolam. Setelah air siap, tebarkan benih lele dan tambahkan irisan daun pepaya atau singkong untuk mengurangi aroma tak sedap dari air kolam akibat limbah ikan lele. 2. Pemilihan bibit ikan lele yang unggul Ada beberapa jenis ikan lele yang dikembangbiakkan para peternak lele di Indonesia. Di antaranya adalah ikan lele lokal, ikan lele dumbo, ikan lele sangkuriang, dan ikan lele phyton. Di antara beberapa jenis ikan lele tersebut, salah satu yang paling tahan penyakit dan memiliki tingkat kesuksesan panen yang lebih terjamin adalah ikan lele sangkuriang yang dikembangkan oleh Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar BBPAT Sukabumi sejak tahun 2002. Lele sangkuriang mampu bertelur antara 40-60 ribu ekor sekali pemijahan. Jauh lebih produktif dibandingkan dengan ikan lele lokal yang hanya mampu bertelur antara ekor dalam sekali pemijahan. Pemilihan bibit ikan lele yang berkualitas, sehat, dan lebih besar akan menghasilkan ikan lele unggul. Salah satu ciri bibit ikan lele unggul yaitu sangat dominan lincah, gesit, dan agresif ketika diberi makanan. Jika sudah menemukan bibit ikan lele unggul yang pas, jangan langsung sembarangan menyebarnya ke dalam kolam. Sebab bibit ikan lele masih sangat sensitif sehingga perlu mendapat perlakuan khusus agar bisa beradaptasi dengan tempat barunya. Kuncinya, pastikan suhu air di kolam terpal sama dengan suhu tempat asal bibit ikan lele. Sebarkan bibit ikan lele secara perlahan dan bertahap untuk menghindari ikan lele stres. Selain itu, waktu terbaik untuk menebar bibit ikan lele adalah pagi dan malam hari. 3. Perkembangbiakkan ikan lele Selain hanya membesarkan ikan lele di kolam terpal, kamu juga bisa mengembangbiakkan ikan lele ketika usianya sudah memasuki masa siap kawin. Cara membedakan lele jantan dan lele betina adalah dengan melihat warna kelaminnya, Ikan lele jantan memiliki warna merah sementara lele betina berwarna kuning. Jika keduanya sudah layak dikawinkan maka sel telur ikan lele betina yang sudah dibuahi akan mulai terlihat setelah 24 jam dan menempel pada bagian sarang. Tidak sulit kok, sebab telur-telur ikan lele ini akan menetas dengan sendirinya dan berubah menjadi anak lele. Pisahkan anak-anak lele di tempat khusus untuk menghindari stress atau mati. 4. Pemeliharaan ikan lele di kolam terpal Setelah lele berusia 20 hari, kamu perlu melakukan penyortiran untuk memisahkan lele yang berukuran besar dengan yang kecil ke kolam yang berbeda. Beri pakan ikan lele sebanyak 3 kali sehari yaitu pukul 7 pagi, 5 sore, dan 10 malam. Sebab lele adalah hewan nokturnal sehingga disarankan memberi makan pakan yang lebih banyak di sore dan malam hari. Serta jangan memberi makan ikan lele ketika sedang hujan karena kualitas pakan bisa jadi tercemar. Kamu juga perlu memperhatikan kualitas air kolam dalam rangka pemeliharaan ikan lele di kolam terpal. Hal ini cukup mudah dilakukan, pasalnya air kolam lele hanya perlu diganti ketika ikan lele sudah memasuki masa panen agar tidak menghambat pertumbuhannya. Waktu yang tepat untuk mengganti air kolam dapat dilakukan dengan melihat warna air kolam. Kualitas air kolam lele yang bagus adalah hijau,sementara air akan mulai berubah jadi coklat kemerahan saat lele sudah dewasa dan siap dipanen. Hindari mengganti air kolam lele di siang hari agar tidak mempengaruhi kesehatan ikan lele akibat panas. 5. Proses panen lele Kalau sejak awal kamu sudah memilih bibit yang unggul ditambah dengan proses pemeliharaan yang baik, sudah pasti dalam hitungan 2-3 bulan ikan lele berkualitas akan siap dipanen. Normalnya dalam 1 kg lele yang dipanen bisa berisikan 7-8 ekor ikan berukuran 7-12 cm. Proses panen lele dapat dimulai dengan menyurutkan air di kolam terpal terlebih dahulu. Lalu dengan menggunakan serokan atau jaring, pindahkan ikan lele ke wadah seperti bak atau ember. Setelah itu, lakukan penyortiran sesuai ukuran ikan dengan sangat hati-hati. Ikan lele pun siap untuk dipasarkan. Tips-Tips Mengelola Budidaya Ikan Lele Budidaya ikan lele memang terbilang mudah dengan prospek panen yang tinggi pula. Namun, bukan berarti cara budidaya ikan lele menjadi mudah begitu saja tanpa tantangan. Ada beberapa tips bermanfaat yang bisa dijadikan pedoman berikut ini 1. Memilih Pakan Lele yang Tepat Pakan lele yang baik adalah pakan lele yang bersih dan idealnya diberikan secara cukup. Pasalnya ikan lele tidak boleh telat makan apalagi kekurangan. Ikan lele memiliki sifat alami kanibal sehingga jika kekurangan pakan atau telat memberi pakan, ikan lele yang lebih besar akan memakan ikan lele yang lebih kecil. Pakan ikan lele tersedia di toko pertanian atau toko pakan khusus. Ingat, lele juga merupakan ikan jenis karnivora. Sehingga pakan ikan lele yang baik harus dikombinasikan dengan pakan tambahan yang mengandung protein hewani, seperti limbah ikan dari nelayan, belatung yang bisa dibeli dari toko burung, keong mas atau bekicot yang sudah dibersihkan, atau limbah ayam yang sudah direbus kemudian dicacah-cacah. Salah satu kunci utama agar ikan lele cepat besar adalah dengan memberikan pakan yang yang memiliki kandungan nutrisi yang seimbang, terutama tinggi protein. Secara sederhana kebutuhan pakan ikan lele rata-rata 3% dari berat tubuhnya. Untuk mendapatkan gambarannya, kita bisa simulasikan seperti berikut. Anda memiliki 20 ikan lele di dalam sebuah tambak. Berat masing-masing ikan diperkirakan 5 gram, maka totalnya adalah 1 kg 20 ikan x 5 gram. Selanjutnya untuk membuat perkiraan kebutuhan pakan dalam sehari adalah 3% x 1 kg = 0,3 kg. Dengan begitu, kebutuhan pakan 20 ikan sesuai data di atas adalah 0,3 kg atau ⅓ kg sehari. Takaran tersebut tentu tidak diberikan sekaligus, melainkan secara bertahap. Jika ikan lele diberi makan tiga kali sehari, artinya ⅓ kilogram dibagi tiga, berarti 100 gram per sekali pemberian pakan. Harga pakan ikan lele antara Rp10 ribu – 15 ribu per kilogram. Sementara harga pakan tambahan bisa setengah dari harga dari pakan pabrik sehingga bisa menghemat biaya pakan. Pakan harus diberikan selama masa tunggu panen dengan periode antara 80-90 hari. 2. Pengelolaan air kolam Selain pakan, pengelolaan air juga perlu diawasi secara khusus. Kualitas air sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan kesehatan ikan lele. Salah satu faktor yang membuat air menjadi kotor adalah sisa pakan yang tertimbun di dasar kolam sehingga dikhawatirkan menimbulkan gas dengan indikator bau busuk yang menyengat. Oleh karena itu perlu dilakukan pergantian air agar sirkulasi dan kualitas air juga baik untuk memastikan kualitas air kolam terjaga. Air kolam bisa dibuang sepertiganya dari bagian bawah kemudian diisi kembali dengan air bersih sampai ketinggian yang ideal. Selama proses pemeliharaan ikan lele, air kolam juga akan berkurang akibat proses penguapan. Oleh sebab itu kamu harus secara rutin menambahkan air agar air kolam berada di posisi normal. Di bulan pertama, tingkat air di kolam lele adalah 20 cm, 40 cm di bulan kedua, dan 80 cm di bulan ketiga. Pastikan air kolam lele tidak terlalu dangkal agar lele tidak mati kepanasan. Selain itu kamu juga bisa menambahkan tanaman air seperti talas atau enceng gondok untuk memberikan keteduhan, menjaga suhu kolam, dan menyerap racun di air kolam. 3. Pengendalian hama dan penyakit Hama bukan hanya berasal dari mikroorganisme yang merugikan saja. Tetapi perlu diantisipasi juga dengan hadirnya predator ikan lele seperti, ular, musang, burung, dan lain-lain. Lele juga tidak bisa disandingkan dengan jenis ikan tawar lainnya karena bisa saling memangsa. Oleh karena itu, perlu pemisahan kolam jika ingin melakukan budidaya ikan air tawar lain. Akan tetapi, hama yang paling ditakuti oleh peternak adalah virus dan bakteri mematikan yang mudah menular. Pasalnya organisme patogen dalam kolam ikan lele bisa muncul dengan sendirinya tanpa sepengetahuan kita. Indikasinya bisa terlihat dari kulit ikan lele yang berbintik, luka di tubuh hingga ukuran perut lele yang membesar secara tidak normal. Jika kamu menemukan ciri ini pada ikan lele di kolam terpal maka segera pisahkan lele tersebut dari lele sehat lainnya. Kemudian, lakukan penanganan penyakit pada ikan lele dengan cara ini Kuras separuh air kolam dan tambahkan larutan air garam yang terbuat dari 3-4 genggam garam yang sudah dilarutkan ke dalam air. Isi kembali air kolam sampai setinggi 30 cm Remas beberapa lembar daun pepaya dan tambahkan ke kolam Sebagai obatnya, tumbuk 1 ruas kunyit yang besar lalu peras airnya. Campur dengan 1 L air kemudian tambahkan 1 kg pakan ikan lele. Berikan pada ikan lele yang sakit sampai tanda-tanda penyakitnya hilang. Agar tak ada lagi penyakit yang menyerang ikan lele di kolam terpal dan menghindari munculnya hama, maka empat hal ini yang harus diperhatikan Menjaga kualitas air. Mengontrol kebersihan kolam. Menjaga pasokan pakan agar tidak kurang dan berlebihan. Mempertahankan suhu kolam di angka 27-29 derajat celcius. Rajin bersihkan sisa pakan yang mengambang di permukaan kolam jika tidak habis dimakan ikan lele dalam waktu 10 menit. Seperti halnya binatang ternak lainnya, ikan lele juga bisa diberikan vitamin untuk menjaga imunitas tubuhnya dari serangan penyakit. Kelebihan dan Kekurangan Budidaya Ikan Lele Ikan lele punya kelebihan sebagai salah satu komoditas yang paling banyak dicari masyarakat sebagaimana banyak indikatornya berupa keberadaan warung pecel lele di pinggir jalan maupun di area-area tempat makan. Selain itu, ikan lele lebih tahan terhadap penyakit, mudah perawatannya, dan lebih cepat panen dibandingkan dengan ikan lainnya. Namun, disamping itu terdapat risiko yang perlu diketahui. Ikan lele merupakan jenis karnivora yang bisa saling memangsa. Itulah alasan mengapa pemberian pakan tidak boleh terlambat. Pada kondisi cuaca tertentu, lele butuh perhatian khusus karena ikan ini tidak tahan cuaca ekstrem. Tips dari Lifepal! Perhatikan faktor persaingan yang tinggi. Faktor persaingan bisa diantisipasi jika sudah memiliki pasar sendiri atau bahkan disalurkan kepada pelanggan yang rutin membutuhkan lele. Itu dia cara budidaya ikan lele di kolam terpal yang cukup mudah dan murah untuk pemula. Asalkan kamu tekun dan telaten, maka cara ini bisa kamu terapkan kapan saja untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Proteksi diri dengan asuransi kesehatan Jika kamu memutuskan untuk menjadi seorang pengusaha, maka penting untuk menguatkan pondasi keuanganmu. Seperti yang sudah kamu ketahui, seorang pengusaha tidak mendapatkan “gaji” seperti halnya karyawan. Jadi, bila kamu berkecimpung di dunia usaha, pastikan kamu memiliki pondasi keuangan yang kuat. Salah satunya adalah dengan memiliki asuransi kesehatan. Asuransi kesehatan dapat mengcover biaya pengobatan dan perawatan medis di fasilitas kesehatan jika tertanggung mengalami sakit. Adapun biaya yang dicover oleh perusahaan asuransi meliputi biaya rawat inap, biaya rawat jalan sampai pembedahan. Dengan begitu, kamu tidak perlu mengeluarkan uang untuk biaya berobat di rumah sakit yang mahal dan bisa menyimpan uang untuk kebutuhan lainnya. Lifepal merupakan platform asuransi online yang dapat membantu kamu menemukan produk asuransi yang tepat. Cari tahu di Lifepal daftar asuransi kesehatan di Indonesia yang terjangkau namun memiliki manfaat pertanggungan luas. Pertanyaan seputar budidaya ikan lele Bagaimana cara memelihara ikan lele agar sehat?Budidaya ikan lele sebenarnya cukup mudah karena jenis ini termasuk ikan yang kuat. Agar ikan lele bisa lebih sehat, berikut beberapa tips yang bisa kamu lakukan; Pastikan benih ikan lele adalah jenis yang unggul dan sehat. Perhatikan padat tebar lele, jangan memaksakan untuk menaruh benih dalam jumlah banyak di satu kolam. Atur pola pemberian pakan dan jumlah pakan yang diberikan secara konsisten. Jaga kebersihan kolam dengan sesekali mengganti air Mengapa perlu memiliki asuransi kesehatan?Asuransi kesehatan menawarkan penggantian biaya pengobatan di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya sehingga penggunanya tidak perlu mengeluarkan uang untuk berobat. Salah satu jenisnya adalah asuransi kesehatan cashless yang memungkinkan pengguna berobat ke faskes hanya dengan menunjukkan kartu asuransi yang dimiliki.Diamkan Selama Kurang lebih selama 30 Menit (tujuan agar benih ikan melakukan penyesuain dengan air kolam bakal budidaya) dan untuk menghilang stres ikan setelah di pindahkan dari habitat penangkaran dan akan masuk kehabitat baru.; • Setelah 30 menit benih dapat di tebar ke dalam kolam baik kolam tanah maupun kolam terpal.
Budidaya ikan lele merupakan salah satu jenis bisnis yang banyak ditekuni oleh masyarakat Indonesia. Ikan lele adalah ikan air tawar dengan perawatan yang cukup mudah. Pengembangbiakkannya pun bisa dilakukan dengan berbagai cara. Selain untuk bibit, ternak lele biasanya juga untuk lele konsumsi. Hal ini pun bisa dimanfaatkan menjadi peluang bisnis. Misalnya dengan menjual hasil ternak lele kepada para pengusaha rumah makan atau pedagang pecel lele yang banyak di temukan di sekitar kita. Pemanfaatan Ikan Lele Menjadi Olahan Pecel Lele Bagaimana cara untuk memulai budidaya ikan lele?Hal-hal yang harus diperhatikan dalam budidaya ikan lele 1. Kolam2. Bibit atau Benih3. Penebaran bibit 4. Pemeliharaan Perhatikan Warna Kolam5. PakanKebutuhan Pakan Lele6. PanenKolam Pertumbuhan Ikan Lele1. Kolam TerpalKolam terpal dinding tanahCara Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal Dinding Tanah2. Kolam TanahCara untuk membuat kolam tanah adalah Cara Budidaya Ikan Lele di Kolam Tanah3. Kolam Tembok / BetonPembuatan kolam tembok dapat dilakukan dengan cara berikut Cara Budidaya Ikan Lele di Kolam TembokProses Pemupukan Kolam4. Kolam BioflokKeuntungan Menggunakan Sistem Kolam BioflokCara Budidaya Ikan Lele di Kolam Bioflok Bagaimana cara untuk memulai budidaya ikan lele? Lele merupakan ikan air tawar dengan tubuh yang licin, agak pipih memanjang, dan memiliki beberapa sungut di bagian pinggir ujung mulutnya. Ikan lele bisa hidup di air tawar dengan suhu antara 28 – 32 derajat celcius. Di indonesia sendiri ada banyak jenis-jenis ikan lele. Jenis ikan lele dumbo adalah jenis lele yang paling banyak dikembangbiakkan di Indonesia. Untuk memulai beternak ikan lele, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar bisa berhasil dengan baik. Ulasan dibawah ini akan mengupas tentang bagaimana cara untuk memulai beternak ikan lele bagi pemula. Ternak Ikan Lele Hal-hal yang harus diperhatikan dalam budidaya ikan lele Dalam beternak ikan lele, terdapat beberapa hal yang harus dipersiapkan dan diperhatikan terutama bagi para peternak pemula. Berikut penjelasannya. 1. Kolam Hal utama yang harus anda persiapkan sebelum beternak ikan lele adalah kolam. Kolam lele pun terdapat bermacam jenis, misalnya kolam tanah, kolam terpal, kolam tembok, atau bisa juga kolam bioflok. Dalam pembuatan kolam, lokasi yang dipilih harus dekat dengan sumber air. Air yang digunakan untuk mengisi kolam pun harus air yang bersih tanpa ada kontaminasi limbah. Selain itu usahakan jauh dari permukiman warga dikarenakan untuk mengantisipasi dari keresahan warga akan bau pakan ataupun limbah lele. Contoh Kolam Ikan Lele Ukuran kolam bisa anda sesuaikan dengan keinginan anda. Tetapi anda harus memastikan bahwa ukuran kolam harus sesuai dengan jumlah benih lele yang akan dimasukkan. Hal tersebut untuk menghindari kepadatan lele yang berlebihan sehingga lele tidak kekurangan oksigen. Perhitungan antara luas kolam dan jumlah benih ikan lele yang dimasukkan yaitu setiap satu meter kolam menampung sekitar 100 benih. Jadi jika luas kolam anda misalnya 3 x 2 meter 6 meter maka kepadatan jumlah lele yang dianjurkan adalah maksimal 600 ekor benih. Perlu di ingat, untuk ukuran kolam tersebut diperuntukkan bagi ikan lele yang masih dalam bentuk bibit. Setelah masa pembibitan, ikan lele akan dipindah ke kolam pembesaran. 2. Bibit atau Benih Setelah kita selesai menyiapkan kolam, yang harus dilakukan setelah itu adalah memilih bibit atau benih lele yang baik. Bibit ikan lele yang baik harus yang benar-benar sehat. Ciri bibit yang sehat adalah yang bergerak lincah, kulit mengkilap tidak ada bercak, ukuran seragam, berenang aktif dan normal, dan untuk mengetes apakah lele tersebut bergerak dan berenang normal, anda bisa meletakkan lele di kolam berarus, apabila gerakan lele nya melawan arus dan dapat bertahan maka benih ikan lele tersebut baik. Pastikan juga lele tidak diam dan menggantung di kolam karena itu merupakan salah satu indikasi kalau lele tersebut kurang baik. Bibit Ikan Lele 3. Penebaran bibit Setelah pemilihan bibit, yang perlu kita lakukan adalah menebar bibit tersebut ke dalam kolam. Namun yang perlu diperhatikan adalah saat menebar bibit jangan langsung meletakkan semua bibit ke dalam kolam. Hal itu bisa menyebabkan bibit lele menjadi stress karena seharusnya butuh masa adaptasi terlebih dahulu dengan air kolam. Bibit lele harus menyesuaikan suhu dari ember atau jerigen bawaan dengan suhu air di kolam. Jadi yang harus kita lakukan adalah dengan meletakkan bibit lele kedalam ember atau jerigen lalu masukkan ke dalam kolam selama 15-30 menit. Setelah itu miringkan sedikit posisi ember atau jerigen dan biarkan benih lele keluar dengan sendirinya. Waktu yang pas untuk menebar benih adalah pada saat malam hari. Karena lele akan lebih tenang pada saat malam hari dibandingkan saat siang hari. Proses Menebar Benih Lele 4. Pemeliharaan Dalam memelihara ikan lele, dua hal yang penting yang harus diperhatikan adalah perihal pengelolaan air dan pemberian pakan. Kualitas dan kuantitas air harus tetap dijaga agar lele dapat berkembang biak dengan baik. Kuantitas air merupakan jumlah air yang tersedia yang berasal dari sumbernya. Contoh dari kuantitas air misalnya mata air, sungai di dekat kolam, atau saluran irigasi yang airnya masuk mengalir ke dalam kolam. Jumlah air yang masuk mengalir di kolam tersebut dinamakan debit air. Untuk budidaya ikan lele, debit air yang dibutuhkan adalah 10 liter per menit. Kualitas air pun harus dijaga, jangan sampai ada timbunan pakan di dasar kolam. Karena akan menimbulkan gas amonia yang dapat membuat lele mati. Jika sudah timbul bau busuk karena timbunan pakan di dasar kolam, gantilah air kolam. Buang sepertiga air kolam bagian bawah kemudian isi lagi dengan air baru. Frekuensi pembersihan air kolam tergantung dengan banyak atau tidaknya memberi pakan. Apabila dalam pemberian pakan itu banyak maka air kolam harus lebih sering dibersihkan. Perhatikan Warna Kolam Warna air kolam yang baik Untuk warna air kolam, yang baik bagi ikan lele adalah warna hijau. Warna hijau menandakan banyak tumbuhan lumut di kolam. Kemudian warna air di kolam akan berubah menjadi kemerahan pada saat lele sudah dewasa dan siap panen. Usahakan air di dalam kolam lele jangan terlalu dangkal. Untuk bulan pertama bisa diisi air setinggi 20 cm, bulan kedua setinggi 40 cm, lalu bulan ketiga setinggi 80 cm. Air akan mengalami proses penguapan sehingga anda harus rutin mengisi air ke posisi normal. Agar lele tidak kepanasan, anda juga bisa menambahkan tanaman diatas kolam seperti enceng gondok atau daun talas. 5. Pakan Bagi para peternak pemula ikan lele, pakan merupakan faktor yang sangat penting untuk mendukung keberhasilan dalam beternak lele. Untuk pakan sendiri terdapat dua jenis yaitu pakan alami dan pakan buatan. Pemberian pakan harus disesuaikan dengan usia ikan lele. Ikan lele biasa diberi makan 3 kali sehari di waktu pagi, siang, dan sore. Untuk lele yang masih berusia satu sampai empat hari bisa diberikan pakan alami misalnya plankton, cacing tubifex atau cacing sutera, dan bisa juga diberi makan kutu air. Jika lele sudah berusia lebih dari 4 hari mulailah memberi pakan dengan kandungan protein minimal 30%. Lele yang belum besar dan beratnya belum mencapai 30 gram bisa diberikan pakan berupa pelet namun pelet yang dalam bentuk tepung atau crumble butiran kecil semacam pasir. Cacing Tubifex Jenis-jenis pakan ikan lele Kebutuhan Pakan Lele Setiap harinya lele membutuhkan pakan sekitar 3% – 6% dari berat tubuhnya. Misal berat lele 80 gram maka pakan yang diberikan adalah sebesar 8 gram 5% dari berat tubuhnya. Jadi setiap 10 hari ikan lele diambil sampelnya untuk ditimbang kemudian ditinjau kembali agar kita tahu berapa jumlah pakan yang harus ditambahkan seiring dengan pertumbuhan ikan lele. Saat menjelang masa panen maka 2 minggu sebelum lele di panen jumlah pemberian pakan dikurangi menjadi 3% dari berat tubuhnya. Perlu diingat saat memberikan pakan pelet jangan sampai berlebihan, karena pelet akan mengendap di dalam kolam. Pelet yang mengendap akan menimbulkan gas amonia dan bisa membuat lele mati. Untuk mencegah hama dan penyakit, anda bisa menambahkan penghalang di sekitar kolam agar hewan liar tidak memangsa ikan lele. Agar lele terhindar dari penyakit anda bisa menambahkan dengan antibakteri. 6. Panen Saat lele berusia 2,5 sampai 3 bulan, lele telah siap untuk di panen. Biasanya ukuran lele yang siap panen adalah dalam 1 kg berisi sejumlah 5-9 ekor lele. Agar lele tidak buang kotoran saat diangkut, maka satu hari sebelum dipanen lele jangan diberi makan. Lakukanlah sortasi sesuai keinginan anda atau pembeli agar ukuran lele bisa sama atau seragam. Ikan Lele yang Telah Siap Panen Kolam Pertumbuhan Ikan Lele Terdapat berbagai macam jenis kolam pertumbuhan ikan lele yang bisa anda pilih. Ada kolam terpal, kolam tanah, kolam semen, ataupun kolam bioflok. Berikut penjelasan mengenai masing-masing jenis kolam. 1. Kolam Terpal Bagi para pemula, kolam terpal menjadi pilihan terbanyak karena tergolong lebih murah daripada kolam tanah ataupun kolam semen. Terpal yang digunakan harus terpal dengan kualitas baik, tingkat kerapatan tinggi, dan buatan pabrik. Salah satu ciri terpal yang baik adalah jika di garuk tidak berbekas, jadi terpal tersebut semi karet. Setiap sambungan dari terpal harus dipress untuk menghindari kebocoran. Keunggulan menggunakan kolam terpal adalah bisa untuk beternak di lahan terbatas, biaya lebih murah daripada kolam semen, ikan lele tidak berbau lumpur, ikan lele tidak mudah terserang penyakit, dan memudahkan dalam melakukan penyortiran. Kolam terpal juga bisa dibuat di lahan terbatas. Namun kolam terpal tidak bisa permanen dan pemberian pakan tambahan lebih banyak. Hal tersebut dikarenakan di kolam terpal pakan alami akan lebih sedikit dibandingkan dengan kolam tanah. Kolam terpal sendiri terdapat dua macam, yaitu dengan dinding tanah dan dinding kerangka bambu, pipa, atau besi. Pada ulasan dibawah ini akan kami sampaikan cara membuat kolam terpal dengan dinding tanah yang pembuatannya lebih mudah daripada kolam terpat dinding bambu. Kolam Terpal Dinding Tanah Kolam terpal dinding tanah Cara untuk membuat kolam terpal dinding tanah adalah Gali tanah dengan ukuran 2 x 1 m dengan kedalaman 50 cm. Untuk ternak lele pemula bisa dengan ukuran 5 x 2 m dengan kedalaman 125 – 130 cm. Untuk tanah hasil galian tadi sebaiknya diletakkan di pinggir kolam sebagai tanggul untuk menghindari kolam jebol. Setelah proses peggalian selesai, berilah sekam pada dasar kolam secara merata. Selanjutnya, pasanglah terpal lalu ratakan. Jangan sampai ada permukaan yang menggelembung. Berilah bata atau batako di atas terpal agar terlihat rapi. Cara Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal Dinding Tanah Untuk cara budidaya ikan lele di kolam terpal, setelah kolam terpal siap, maka kolam diisi dengan air. Setelah diisi air, kolam perlu dipupuk untuk menghilangkan zat-zat berbahaya yang terkandung di dalam air. Selain itu juga untuk menyeimbangkan pH air agar sesuai dengan kebutuhan hidup lele. Anda bisa menggunakan pupuk atau kompos yang berasal dari kotoran sapi atau kambing. Masukkan kompos tersebut ke dalam karung, lalu taruh di dalam kolam. Biarkan karung kompos tadi mengambang. Jangan lupa untuk melubangi karung tadi menggunakan paku. Setiap meter kolam biasanya membutuhkan setengah kilogram pupuk. Setelah satu minggu, maka air kolam akan berubah menjadi kehijauan, tanda air kolam telah berisi plankton yang bisa untuk makanan bibit lele. Apabila memasuki hari ke 8 pemupukan, kompos yang berada di dalam kolam bisa diangkat. Selain dengan kompos, ada juga cara lain yaitu dengan menggunakan probiotik, ramuan herbal, atau bisa juga dengan garam krosok. Taburkan garam krosok sebanyak 2 ons per meter untuk memupuk kolam. Setelah kolam selesai dipupuk, mulailah menebar benih lele. Perhatikan juga mengenai kualitas air kolam dan juga tentang pemberian pakan. Untuk penjelasan mengenai kualitas air kolam lele dan juga pakan lele, sebelumya telah kami paparkan pada poin poin sebelunya diatas. 2. Kolam Tanah Selain kolam terpal, kolam tanah juga sering digunakan oleh para peternak lele karena biayanya relatif lebih murah. Kolam tanah juga akan menghasilkan lebih banyak pakan alami sehingga dapat menghemat budget untuk pakan buatan. Proses perombakan sisa pakan juga bisa secara alami. Namun kolam tanah cenderung lebih mudah bocor, debit air susah dikontrol, dan sulit untuk mengontrol ada tidaknya hewan predator. Cara untuk membuat kolam tanah adalah Galilah kolam dengan ukuran 25 x 10 meter dengan kedalaman kolam 80 – 180 cm. Kolam dibuat dengan tingkat kemiringan 3% dengan cara setiap 10 meter dari panjang kolam, ketinggian kolam dikurangi 30 cm. Untuk pematang kolam, untuk lebar pematang atas dibuat dengan tinggi 1 meter dan untuk pematang bawah dibuat dengan tinggi 3 meter. Timbun tanah dan padatkan dengan menginjak-injak tanah tersebut. Buatlah kemalir parit di tengah kolam dengan lebar 50 cm dan tinggi minimal 20 cm untuk memudahkan saat akan menangkap ikan lele. Untuk saluran air bisa dibuat dengan pipa paralon dengan ukuran 4 cm dan pipa tersebut diberi saringan kawat untuk menghindari hewan liar masuk ke dalam kolam. Pipa pemasukan air dibuat diatas kolam dengan jarak dari permukaan pematang sebesar 20 cm. Sebaiknya pipa pemasukan dibuat sepanjang 1 meter dan menjorok ke dalam kolam. Pipa pemasukan dibuat dengan jarak minimal 75 cm dari dasar kolam. Untuk pipa pengeluaran dibuat sebanyak 2 buah, bagian atas sebagai pengatur ketinggian air kolam sedangkan bagian bawah digunakan saat dilakukan pengurasan. Kolam Pembudidayaan Lele Sistem Kolam Tanah Cara Budidaya Ikan Lele di Kolam Tanah Secara umum, cara budidaya ikan lele di kolam tanah hampir sama dengan budidaya ikan lele di kolam terpal. Mulai dari persiapan air kolam, pakan, ataupun pengaturan mengenai kualitas air. Namun untuk kolam tanah, sebelum kolam diisi air, perlu dilakukan proses pengapuran dengan menggunakan kapur tohor sebanyak 50-250 gram/m2. Selain itu juga perlu dilakukan penggaraman kolam dengan rincian pemberian garam sebanyak 200-300 gram/m3. Kolam juga dikeringkan terlebih dahulu selama satu minggu untuk menumbuhkan pakan alami. Untuk kolam tanah, ketinggian air sekitar 100-120 cm. Sedangkan kemiringan dasar kolam dari arah pemasukan ke arah pengeluaran sekitar 1-2%. Guna mencegah masuknya hewan liar ke dalam kolam, maka pasanglah jaring atau saringan pada pintu masuk air. 3. Kolam Tembok / Beton Kolam tembok merupakan salah satu jenis kolam pembudidayaan lele yang sering digunakan oleh para peternak. Kelebihan dari kolam tembok adalah lebih tahan dari kebocoran dan tekanan air kolam. Perawatan kolam tembok lebih mudah, kualitas air mudah untuk dikontrol, serta lebih awet dan tahan lama. Tetapi untuk membuat kolam tembok memerlukan modal yang lebih banyak. Ketersediaan pakan alami juga tidak sebanyak kolam tanah. Karena dasar kolam tertutup oleh semen/tembok, maka proses penguraian alami kotoran ikan dan sisa makanan pun sulit dilakukan. Pembuatan kolam tembok dapat dilakukan dengan cara berikut Buat pondasi dan kerangka besi berukuran 25 x 10 meter untuk dinding kolam. Kedalaman kolam adalah 80 – 180 cm. Setelah itu, siapkan papan mal pondasi beserta tanggul kolam untuk pengecoran dinding kolam dan pondasi. Mulailah melakukan pengecoran. Biarkan dasar kolam tetap berupa tanah. Sebagai alternatif menekan budget pembuatan kolam, anda bisa menggunakan batu bata atau batako sebagai dinding kolam. Namun kedua bahan tersebut mudah retak. Untuk saluran pembuangan, pasanglah pipa paralon berbentuk L di salah satu sudut tanggul kolam. Sedangkan untuk saluran pemasukan air, pipa bisa dipasang di sudut tangggul kolam yang lain. Agar proses panen lele mudah dilakukan, maka pada bagian tengah kolam, buatlah kemalir atau parit yang terhubung dari saluran pemasukan hingga saluran pengeluaran. Budidaya Ikan Lele dengan Kolam Tembok Cara Budidaya Ikan Lele di Kolam Tembok Perlu diperhatikan, untuk cara budidaya ikan lele kolam tembok terdapat beberapa poin penting dalam hal persiapan kolam. Sebelum kolam digunakan, kolam dibersihkan dari kandungan racun yang terdapat pada semen. Anda bisa mengisi air di kolam yang baru saja dibuat sebanyak separuh dari kedalaman kolam. Lalu masukkanlah batang pohon pisang dan biarkan selama kurang lebih 2 minggu hingga batang pohon membusuk. Kandungan yang terdapat di dalam pohon pisang dapat menghilangkan racun yang terdapat di kolam beton yang baru. Setelah 2 minggu, bersihkan kolam dan batang pohon pisang, lalu keringkan kolam. Setelah kolam dikeringkan, lakukanlah proses pemupukan kolam. Proses Pemupukan Kolam Pemupukan bisa menggunakan pupuk organik atau kompos yang dicampur dengan tanah. Taburkan pupuk yang telah dicampur dengan tanah ke dasar kolam dengan ketinggian 10-15 cm. Pemberian pupuk bertujuan untuk meningkatkan pH air dalam kolam, membunuh bibit penyakit, dan yang paling penting sebagai media pertumbuhan plankon dan pakan alami bibit lele. Setelah dipupuk, isilah kolam dengan air setinggi 30 cm dan biarkan kolam tersinari panas selama 3 hari. Apabila sudah mencapai 3 hari, tambahkan debit air dengan meningkatkan ketinggian air yaitu sekitar 90-100 cm dan biarkan lagi selama 3 hari. Setelah 3 hari, masukkan tanaman seperti eceng gondok dan kolam tembok siap untuk digunakan. Untuk proses penebaran bibit, pemeliharaan, pakan, hingga panen, telah kami jelaskan pada ulasan sebelumnya diatas. 4. Kolam Bioflok Sistem kolam budidaya bioflok berasal dari dua kata yaitu “bio” dan “floc”. Bio mempunyai arti hidup sedangkan floc berarti gumpalan kecil. Jadi, sistem kolam bioflok adalah sistem pengembangbiakkan lele menggunakan mikroorganisme yang bisa mengolah limbah dari budidaya lele dan mengubahnya menjadi gumpalan-gumpalan kecil floc sebagai pakan alami ikan lele. Pengubahan limbah budidaya lele menjadi gumpalan kecil oleh mikroorganisme dibantu oleh bakteri non patogen / probiotik. Sedangkan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme tadi, bisa ditambah dengan bakteri probiotik yang bisa dibeli di toko pertanian, misalnya EM4. Pemasangan aerator juga diperlukan untuk memudahkan proses pengadukan air kolam sehingga sirkulasi oksigen di dalam air menjadi lancar. Gumpalan-gumpalan kecil tadi sebenarnya adalah kumpulan mikroorganisme air yang terdiri dari bakteri protozoa, fungi, algae, nematoda, dan organisme lainnya yang bekerja sama dengan unsur partikel organik. Lalu kumpulan unsur partikel tersebut diubah menjadi pakan alami bagi ikan lele. Kolam Bioflok Untuk Budidaya Ikan Lele Keuntungan Menggunakan Sistem Kolam Bioflok Keuntungan menggunakan kolam bioflok adalah penghematan pakan karena pakan alami sudah tersedia di dalam kolam. Selain itu, kolam bioflok juga cocok untuk budidaya lele dengan tingkat kepadatan yang tinggi. Misalnya dalam luas kolam 1 meter anda bisa menebar bibit sebanyak 1000 ekor sedangkan pada kolam jenis lain hanya bisa untuk sekitar 100 ekor bibit. Lebih efektif bukan? Nah lantas bagaimana dengan pembuatan kolam bioflok? Untuk kolam bioflok sendiri saat ini sudah banyak orang yang menjual dalam bentuk siap pakai. Namun anda juga bisa membuatnya sendiri dengan bahan utama terpal kualitas bagus, paralon, semen, dan juga kerangka besi. Budidaya Ikan Lele di Kolam Bioflok Cara Budidaya Ikan Lele di Kolam Bioflok Cara budidaya ikan lele di kolam bioflok terhitung lebih ramah lingkungan. Sebelum dilakukan penebaran benih, perlu dilakukan beberapa hal terlebih dahulu yaitu dalam hal penyiapan air kolam. Yang pertama setelah kolam selesai dibuat, isilah kolam dengan air setinggi 80-100 cm. Kemudian diamkan selama satu hari, dan hari berikutnya adalah proses pemasukan bakteri. Masukkan bakteri non patogen atau probiotik ke dalam kolam dengan dosis kira kira 5 ml/m3. Pada hari ketiga, tambahkan pakan bakteri berupa probiotik dan molase sebanyak 250 ml/m3. Anda bisa menggunakan EM4. Pada malam harinya tambahkan dolomite sebanyak 200 gram/m3. Diamkan air pada kolam tersebut selama kurang lebih 7 sampai 10 hari agar mikroorganisme dapat tumbuh dan berkembang. Selama di diamkan, biarkan aerator tetap bekerja mengaduk-aduk air kolam. Setelah satu minggu, warna air kolam akan berubah menjadi kehijauan ataupun kecoklatan. Permukaan kolam juga akan menjadi lebih licin. Warna kolam kecoklatan berarti mikroorganisme yang berupa flok telah tumbuh. Setelah pH air dicek dan sesuai untuk pertumbuhan benih, lalu benih pun ditebar. Untuk pemberian pakan dilakukan seperti biasa. Sisa pakan dan kotoran lele akan menjadi nutrisi bagi bakteri dan mikroorganisme untuk dirubah menjadi flok. Setelah bioflok terbentuk, gumpalan tersebut bisa menjadi pakan tambahan alami bagi ikan lele. Nah, begitulah panduan dari kami sebelum anda memulai budidaya ikan lele. Semoga membantu. Kata Terkait budidaya ikan lele bioflok, cara budidaya ikan lele di terpal, cara budidaya ikan lele di kolam tanah, cara budidaya ikan lele di kolam tembok, cara budidaya ikan lele kolam terpal bagi pemula, ternak lele pemula, Tim dalam penulisan artikel nya di dukung oleh Bapak Agus Harianto beliau sosok senior di dunia peternakan di Indonesia alumni Fakultas Peternakan dan bersinergi dengan Akademisi lainya. Kami senantiasa berikhtiar berbagi tulisan yang bermanfaat. Komentar, kritik dan saran yang membangun sungguh merupakan energi positif bagi kami. CaraBudidaya Ikan Lele - Budidaya lele kini telah menjadi salah satu usaha yang sedang naik daun. Pasalnya, budidaya lele tergolong mudah, namun menjanjikan secara bisnis. Kolam tidak boleh terlalu kecil, sebab kolam yang terlalu kecil bisa membuat lele kekurangan oksigen. Kedalamannya pun harus cukup sehingga panas matahari tidak tembus .